Parents

878 72 17
                                    

Masih Ada Typo!


Apa kalian pernah merasa berada didasar jurang dengan permukaan yang tak pernah kalian tau itu ada dimana?

Perasaan dimana kalian benar-benar dalam merasa ini adalah titik terendah kalian?

Rasa sakit yang tidak tahu datang dari mana?

Perasaan gelisah, dengan rasa takut akan waktu yang terus berputar dan hari yang terus berganti?

Perasaan dimana kalian menyalahkan diri kalian sendiri tentang segala hal kegagalan dalam hidup kalian?

Titik terendah dimana telinga kalian mulai mendengar bisikan yang menuntun kalian kepada kematian. Pernahkah kalian merasakan?

Jungkook tau itu semua dapat terjadi jika seseorang mendapati masalah besar, atau trauma yang tidak mungkin mudah untuk disembuhkan. Tapi yang Jungkook lihat sekarang ini adalah situasi yang berbeda. Kakaknya Kim Taehyung mengalami perubahan yang sangat drastis pada tubuhnya. Orang tuanya bilang Taehyung hyung mengalami depresi berat, tapi orang tuanya tidka memberitahu Jungkook penyebab depresi itu.

Taehyung sering berceloteh asal dengan Jungkook, tentang bagaimana suara-suara menyakitkan datang mengolok-olok dirinya. Menyuruhnya untuk melukai diri sendiri, menyuruhnya untuk membunuh dirinya sendiri dan jika Taehyung melawan, suara-suara itu justru semakin berteriak keras ditelinganya.

Jungkook akan mejadi pendengar yang baik untuk kakaknya, dengan setia dia akan menunggu Taehyung berceloteh tentang apapun itu. Terkadang tiba-tiba kakaknya itu akan diam seribu bahasa setelah berceloteh panjang. Dia akan menceritakan hal yang sama seperti, 'aku duduk didasar jurang, kenapa waktu tidak mau berhenti, kenapa matahari muncul lagi, aku yang salah dan semua ini terjadi karena kesalahanku'. Jungkook tentu tidak paham apa maksud semua itu, dia lain hari kakaknya akan bercerita bagaimana menyenangkannya dia saat melihat darah yang mengalir dari tangan kanannya. Dia juga sering berkata jika darah membuatnya tenang. Semakin kental warna darah semakin membuatnya tenang.

Pagi ini orang tuanya membawa Taehyung kerumah sakit untuk check up, dan seperti biasanya mereka  akan kembali tepat saat matahari tenggelam. Tak berlangsung lama setelah kepulangan Jungkook dari sekolahnya. Dan seperti biasanya juga, Taehyung akan pulang dengan keadaan yang semakin mengenaskan. Kelopak matanya membengkak karena menangis, mata merah dan hidung merah yang tak dapat ditutupi lagi bahkan dengan kompresan air dingin. Dan jangan lupakan cara berjalannya yang aneh?

"Dokter memberikan terapi seperti biasa, dan kakakmu masih ketakutan"

Satu kalimat singkat dari ayahnya yang dapat menjelaskan sedikit kondisi Taehyung. Jungkook percaya saja, dia tidak mengerti apapun disini. Ini sudah berjalan 7 bulan ketika Taehyung mendapatkan diagnosa mengerikan itu. Taehyung anak yang penurut dia menjadi kakak yang baik untuk Jungkook, prestasi di sekolahnya jangan ditanyakan lagi. Wajahnya cantik walaupun dia laki-laki, Jungkook akui itu. Tangannya sangat halus walaupun sering digunakan untuk membantu ibu mengerjakan tugas rumah. Perutnya sedikit gembul karena kebiasannya makan  cake yang tak dapat dihitung dalam sehari habis berapa. Dia anak yang ramah dan punya banyak teman disekolah. Umur yang tak terlalu jauh antara Jungkook dan Taehyung membuatnya hampir selalu berada dalam lingkup sekolah yang sama. Dimana Taehyung bersekolah disitu juga Jungkook akan mengikutinya.

"Bisa kau bantu kakakmu ke kamarnya?" Ayah berkata sembari mengulurkan tangan Taehyung pada Jungkook.

"Tentu" Jungkook menyambut tangan kakaknya yang terasa sangat dingin. Taehyung tidak menolak, dia dengan patuh mengikuti Jungkook dari belakang.

Jungkook membuka pintu kamar Taehyung dengan perlahan, dulu kamar ini penuh dengan buku-buku, game dan beberapa action figur yang Taehyung koleksi. Namun sekarang kamar ini hanya berisi ranjang dan sofa panjang yang mengisi kamar. Kata Ayah ini demi keselamatan Taehyung, jika terlalu banyak barang ayah dan ibu takut Taehyung akan melakukan hal-hal yang membuatnya terluka. Bahkan punggung ranjang pun harus dilapisi dengan busa tebal dan pintu kamar mandi dalam kamar yang dikunci rapat.

LIFE   II   VOTTOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang