With You (3)

1K 95 9
                                    

" Pada akhirnya dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk bertahan hidup dibandingkan bunuh diri"
-Albert Camus, A Happy Death-

.

.

.

.

Taehyung tertidur tanpa obat bius. Anak itu benar-benar lelah.

Yonggi dan Jungkook berbincang-bincang setelah meninggalkan kamar Taehyung.

"Aku tidak yakin kau sepupunya?"

"Memang bukan"

"Lalu?"

"Aku? Aku orang yang mencintainya"

Yonggi mengangguk paham. Dia lalu mengajak Jungkook untuk ikut ke ruangannya. Menikmati sedikit coffee sachet tidak masalah bukan.

"Apa yang terjadi dengan Taehyung?"

"Gangguan emosional, Anxiety. Delusi? Skizofrenia?"

"Kau terlihat ragu pada diagnosis dua terakhir!"

"Memang, aku belum tau sepenuhnya tentang apa yang Taehyung alami. Jadi bisakah orang yang mencintai Taehyung ini menceritakan semuanya. Apapun yang kau tahu tentang Taehyung"

Setelahnya Jungkook menceritakan semuanya terhadap Psikiater muda ini. Yonggi dapat mudah memahami semua permasalahan Taehyung. Dia dituntut sempurna, dalam keluarga yang tak sempurna.

Setelah Jungkook bercerita, kini giliran Yonggi yang menceritakan semuanya tentang bagaimana Taehyung masuk kesini. Hal itu membuat Jungkook marah.

"Aku akan merawatnya bersama kakakku"

"Aku perlu ijin orang tuanya"

"Tidak perlu. Taehyung sudah dibuang, dan aku akan menerimanya di keluargaku dengan senang hati. Kakakku juga seorang psikiater, jadi dokter Min tidak perlu khawatir"

"Benarkah? Siapa dia?"

"Jeon Seokjin. Dia berada di Gwacheon sekarang, dan kemungkinan besar aku juga akan membawa Taehyung kesana"

"Baiklah. Akan aku pastikan Taehyung selamat sampai sana. Bagaimanapun juga dia masih pasien ku"

"Aku mengerti. Apa kita bisa pergi sekarang?"

Jungkook dan Yonggi membawa Taehyung pada keesokan harinya. Menunggu anak itu tersadar dari tidurnya. Hal itu juga dilakukan Yonggi agar dapat melihat bagaimana reaksi Taehyung jika berada diluar ruangan.

Selama berada di mobil anak itu terus menunduk, tubuhnya dia tarik menjauh dari sisi jendela. Yonggi yang melihat hal itu lantas meminta Jungkook untuk menghentikan mobil, karena dia akan pindah tempat duduk. Yonggi akan menemani Taehyung.

Yonggi menceritakan banyak hal kepada Taehyung, jarinya terus menunduk ke arah luar jendela meminta Taehyung agar memperhatikan keluar. Namun anak itu malah semakin menempel ke Yonggi dengan kepala menunduk.

"Apa aku akan pulang?" Cicit Taehyung sangat pelan.

"Kita akan jalan-jalan, kerumah Jungkook"

"Apa ada banyak orang?"

"Ada keluarga Jungkook disana"

"Mari kembali ke kamar itu, aku tidak mau kerumah Jungkook. Hyung aku tidak mau" Taehyung merengek dengan mata yang berkaca-kaca. Yonggi mencoba menenangkan Taehyung, memberitahu bahwa disana tidak ada apa-apa. Ada banyak orang yang akan menjaga Taehyung. Namun anak itu justru menangis, tangisannya terdengar pilu.

"Mereka akan sama seperti ayah"

"Tae dengar, papaku orang baik dia suka sekali melawak, ibuku adalah orang yang murah senyum. Aku punya satu kakak yang menuruni sifat ayahku, dia juga seperti pelawak. Oh dan kau tahu, aku punya adik kecil berumur 1 tahun. Kau yakin tidak mau ke rumahku?"

LIFE   II   VOTTOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang