A Fact (2)

742 81 16
                                    

Hati-Hati Typo Bertebaran!!


Jeongguk tidak tau apakah keputusannya meninggalkan Taehyung adalah hal yang benar. Jeongguk bahkan sudah menyuruh orang untuk melepas semua kamera dan penyadap suara dikamar Taehyung. Dia juga akan bersiap untuk pergi meninggalkan rumah ini dan menjualnya kembali. Mobil Jeongguk sudah terparkir rapi didepan rumah dengan supir didalamnya, tas ransel besar milik Jeongguk juga sudah berada dalam gendongannya.

Jeongguk memandang rumah Taehyung yang masih terlihat dalam jangkauan mata. "Semoga kau baik-baik saja. Semoga saja".Jeongguk tersenyum kecil, dan akhirnya dia masuk kedalam mobil, lalu pergi meninggalkan perumahan tersebut.

Jeongguk akan kembali ke kehidupan yang sebenarnya, menjadi seorang pewaris dari perusahan J.nk Group. Dulu dia sudah berjanji, menguntit Taehyung adalah hal terakhir yang akan dia lakukan sebelum kebiasaan bodohnya ini tercium oleh sang ayah.

Seminggu berlalu, perkerjaan Jeongguk menumpuk sangat banyak. Dia meninggalkan semua perkerjaan dan tanggung jawabnya hanya untuk menguntit Taehyung. Harinya terasa berbeda, karna pada pagi hari seperti ini biasanya Jeongguk akan dengan santai melihat Taehyung yang tengah selesai mandi dengan lilitan handuk di pinggang. Dia juga mendengar Taehyung yang bernyanyi keras-keras didalam kamarnya. Jeongguk jadi merindukan hal itu.

Telivisi di ruang kerja Jeongguk menyala sejak tadi menampilkan acara berita yang sesungguhnya tidak Jeongguk sukai.Dia hendak mematikan televisi tersebut sebelum terdengar sang pembawa berita mengatakan bahwa terdapat pembunuhan yang terjadi di perumahan yang dulu Jeongguk tinggali saat menguntit Taehyung. Pembawa acara itu mengatakan seorang kepala keluarga tewas dibunuh dengan luka tusuk hampir disekujur tubuh. Rumah yang disorot oleh kamera adalah milik Kim Taehyung, Jeongguk tentu masih ingat itu. Jangan bilang Taehyung yang membunuh ayahnya sendiri. Jeongguk tersenyum dengan kepala yang mununduk.

Dengan segera Jeongguk langsung bergegas pergi meninggalkan kantornya, dia harus kembali kerumah lamanya yang berada di dekat rumah Taehyung. Jika memang Taehyung pelakunya, dia sendiri yang akan mempenjarakan Taehyung. Hidup Taehyung memang menyedihkan, tapi balas dendam dengan membunuh bukan hal wajar yang harus dilakukan.

Lucu sekali.

Setelah menempuh waktu hampir 40 menit, Jeongguk akhirnya sampai dirumah lamanya. Dia juga sempat melihat kerumunan yang terjadi di rumah Taehyung. Ada Ibu dan adik Taehyung disana, mereka tengah berhadapan dengan beberapa polisi yang bertugas mengurus kasus ayah Taehyung. Jeongguk masih sangat berharap jika yang meninggal bukanlah ayah Taehyung, namun melihat rumah Taehyung yang disorot kamera pikiran itu seperti dibantahkan oleh fakta didepannya. Dan kembali tersenyum kecil.

Jeongguk buru-buru menyalakan komputer dan kembali membuka aplikasi cctv yang masih terpasang. Beruntung orang suruhan Jeongguk yang dia tugaskan untuk melepas semua cctv belum melakukan tugasnya. Layar komputer tengah menunjukkan Taehyung yang duduk di ranjang dengan tatapan kosong kearah kamera di punggung ranjang.

Jeongguk hanya diam menontonnya, Taehyung tidak bersuara sama sekali. Hingga tak berapa lama pintu kamar Taehyung terbuka. Dari sana Jeongguk dapat melihat Yonggi yang memasuki kamar.

"Apa yang kau lakukan?" Yonggi mendekat kearah Taehyung "Ada apa di sana?"

Jeongguk dapat melihat Yonggi yang berjalan ke arah punggung ranjang, namun tangannya berhasil dicekal oleh Taehyung.

"Aku sudah melakukan yang kau perintahkan. Tapi kenapa kau melakukan itu pada ayah?"

"Apa yang ku lakukan?"

"Kau membunuh ayah!"

"Bukannya kau yang melakukannya?"

"Aku tidak melakukannya!"

LIFE   II   VOTTOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang