Last Angel

645 76 19
                                    

Jeongguk menghampiri Taehyung setelah tak sengaja menemui Seokjin tadi. Taehyung tengah berjalan pulang dengan lesu, pikirannya tengah kacau setelah mengetahui hidupnya tak akan lama.

Apa karena orang tuanya?

Apa karena dia harus mendonorkan paru-parunya?

Apa karena kecelakaan?

Atau karena ginjalnya yang hanya satu?

Taehyung terus memikirkan apa penyebab dia mati. Dia menjadi semakin gelisah mengetahui fakta yang membuat hidupnya semakin tak tenang ini.

Bagaimana perasaan mu ketika mengetahui waktu kematian mu sendiri?

Taehyung seperti mendapatkan karma, sore tadi dia membantah permintaan kedua orang tuanya. Dan sekarang Taehyung terkena imbasnya, instan sekali.

Jeongguk terus berjalan dibelakang Taehyung, anak itu sama sekali tak menyadari keberadaan Jeongguk. Hingga langkah kakinya berhenti, dan itu membuat Jeongguk ikut berhenti.

Taehyung berjongkok sembari menutup wajahnya, dia bingung dengan penyebab kematian yang akan menimpanya. Jika dia mati karena mendonorkan paru-parunya maka Taehyung bisa terus menghindari Sera dan Yonggi. Tapi bagaimana jika hal lain terjadi padanya, dia tewas dan mungkin Jimin juga akan tewas karena tak mendapatkan pendonor.

"Bocah? Tidak usah terlalu dipikirkan. Itu urusan DIA nanti, kau hanya tinggal mengikuti alurnya"

Taehyung menoleh mendengar suara Jeongguk yang sudah familiar.

"Berdirilah, aku akan mengantarmu pulang"

"Hyung? Kau malaikat pencabut nyawa bukan? Hyung tau penyebabnya kematian ku? Kapan? Dimana? Seperti apa?" Serbu Taehyung.

"Berdiri cepat, aku akan mengantarmu pulang!" Jeongguk menghindari semua pertanyaan Taehyung, dia menarik kedua tangan Taehyung hingga berdiri lalu mendorongnya agar berjalan ke arah rumahnya.

"Papa menyuruhku untuk bermain dirumah teman, dia akan menjemput ku nanti!"

Jeongguk menghentikan langkahnya begitupun dengan Taehyung. Keduanya saling berhadapan sekarang."Aku belum bisa pulang kerumah, kedua orang tuaku sedang bertengkar", lanjut Taehyung.

Dan berakhir lah Jeongguk dan Taehyung disini, didepan kedai kecil yang menjual ramen, tteokboki, odeng dan lainnya.

Taehyung mengunyah dengan lahap tteokboki yang dihidangkan di meja. Sementara Jeongguk hanya menonton acara makan Taehyung yang menurutnya barbar. Dia memesan semua menu yang tersedia omong-omong.

"Hyung? Bagaimana rasanya menjadi malaikat pencabut nyawa?"

"Memang aku malaikat pencabut nyawa?"

"Loh memang bukan? Aku pikir kau seperti Seokjin Hyung?"

Jeongguk tertawa kecil melalui hidungnya, apa semua mahkluk seperti Jeongguk dipanggil Hyung oleh anak didepannya ini?

"Kenapa kau tak pergi ke rumah temanmu?" Tanya Jeongguk.

"Aku tak memilikinya"

Tak mau bertanya lebih, Jeongguk memilih diam dan membiarkan Taehyung yang terus mengoceh panjang lebar sembari makan. Walaupun menunggu waktu lama tapi Taehyung ternyata bisa menghabiskan semua makanan yang dia pesan tadi.

"Hyung mentraktir ku bukan? Aku tak bawa uang sama sekali"

Jeongguk menatap Taehyung sinis, kenapa dia memakan banyak sekali makanan jika tak membawa uang.

"Hyung? Apa mati itu menyakitkan?" Tanya Taehyung, mereka sekarang tengah berjalan santai menuju rumah Taehyung. Karena ayahnya tak kunjung menjemput sedangkan waktu sudah semakin malam membuat Jeongguk mau tak mau memaksa Taehyung untuk kembali kerumah.

LIFE   II   VOTTOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang