MUM 32 MENYESAL

253 11 0
                                    

Sepulang dari mesjid bersama calon mertua gus arif menaiki mobilnya menuju pesantren.

Bapak amanda sampai di kamar ruangan putri tersayang, lalu menanyakaan keadaan putri satu- satunya dia.

"kak" ucap bapak amanda lembut dengan mengusap pucuk kepala anaknya.

"iya pak"

"kamu udah sholat nak? "

"udah pak, pak...."ucapan amanda terpotong waktu itu karena dia kembali menangis yang tidak bisa di bendung lagi.
Sebenarnya dia ingin menjadi wanita kuat di hadapan bapaknya, namun mata dia tidak bisa di ajak kompromi.

"kenapa kak, jangan nangis, sedikitpun bapak tidak rela melihatmu menangis, bapak sudah berjanji di hati bapak bahwa kamu tidak boleh menangis tapi menangislah karena bahagia nak" ucap bapak amanda"

"pak "ucap amanda sambil meneteskan air mata tanpa suara dan ekspresi

"kenapa nak?,bapak selalu ada di samping dan di hatimu karena kamu adalah anugrah bapak dan ibu yang allah titipkan"

"maafkan aku pak, maafkan aku, aku selalu keras kepala tidak mendengarkan apa yang bapak bilang,maaf kan aku belum bisa membahagiakan kalian hiks hiks hiks"

"kata siapa, putri bapak udah hebat ko,kalau misalnya seseorang datang yang tidak kamu kenal menghadap pada bapak mengajak kamu nikah apakah kamu siap nak? "

"aku serahkan saja pada bapak, untuk sekarang aku tidak ingin lagi pacaran pak, aku tahu di dalam al-quran sudah jelas pacaran itu di larang tapi kenapa aku malah melanggarnya pak hiks hiks hiks"

"sudah kamu jangan menangis, yang penting kamu sekarang istiqomahkan diri dan mulai niatkan dalam hati kamu, bahwa niat hijrah mendekat kepada Allah mohon ampun sama Allah, dan meminta perlindungan dari godaan-godaan setan. "

"aku terlalu banyak dosa pak, apa aku bisa di ampuni hiks hiks"

"jangan berbicara yang tidak-tidak, kakak istigfar dulu, lalu nanti di antar sama ibu,kakak ambil wudhu terlebih dahulu ya, bapak akan membeli sesuatu untuk kamu"

"astagfirullah hal adzim, iya pak tapi kan aku sholat udah pak"amanda sambil bersandar di bahu ayahnya.

Lalu ibunya datang dengan adik yang selalu jahil.

"bapak pergi keluar dulu ya bu"ucap bapak amnada pada istrinya

"bapakk ikutttt huaaaa" rengekan verel yang tadinya lagi fokus meminum susu kini menagis ingin mengikuti bapaknya

"kamu di sini aja, itu nanti susunya tumpah dek "

"gak mauuu gak mauu ,mau ikut bapakk, mau ikut bapakk"ucap verel

"yaudah ayo"

"dasar anak kecil wle"ucap amanda

"huaaaa bapakk kakak tuh"

"udah ayo nak,"

"ok pak" dengan bersorak riang dia mengikuti bapaknya

Bapak dan verel berlalu dari ruang kamar rumah sakit, mereka menuju pusat buku yang ada di jawa tengah.

Sebenarnya tempat gramedia di jawa tengah sangatlah jauh, namun semangatnya mendengar sang putri ingin menjadi anak yang sholehah dia sungguh gembira sebagai seorang ayah.

"pak kita mau kemana? " tanya verel bingung

"jajan es krim mau? "

"mau atuh pak, tapi aku mau sama permen boleh ya pak"ucap verel sambil merengek

"jangan ya, jangan beli permen lagi nanti kamu keselek lagi kaya waktu itu, keluar enggak ke telen enggak"

"iya" jawab verel dengan cemberut

Menatap Untuk Menetap [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang