MUM 38 (Spesial part)

245 18 2
                                    

"Umi, Rif mau jalan-jalan dulu sebentar" Ucap gus arif pada umi

Di ruang makan amanda sedang membereskan meja makan dan mencuci piring.

Pak kyai kembali ke mesjid.

"Kamu gak ada lagi jadwal ngisi ceramah hari ini nak? " Tanya umi

"Ada mi, nanti setelah sholat tarawih" Jawab gus arif

"Acara apa? "

"Syukuran mi" Ucap gus arif

"Oh yang kampung sebelah itu ya "ucap umi

" Iya"Gus arif menganggukan kepala.

Amanda menghampiri suami dan umi yang sedang ngobrol.

Serempak umi dan umur arif menengok ke arah amanda.

"Sudah beres ? " Tanya gus arif

"Kalau belum, aku masih di dapur dong mas, ya udah lah" Ucap amanda dengan memasang wajah jutek

Umi yang menyaksikan hanya tersenyum.

"Umi kita berangkat dulu ya" Ucap gua arif sambil mencium tangan ibunda tercinta

"Iya, Hati-hati nak bawa motor jangan ngebut-ngebut"ucap umi lembut

" Iya umi"

"Aku berangkat dulu ya umii" Pamit amanda mencium tangan umi

"Assalamu'alaikum" Ucap serempak gus arif dan amanda

"Waalaikumsalam"jawab umi

Umi zaenab kembali memasuki rumah.

" Bismillah dulu dek"ucap gus arif

"Iya mas"

Sebelum berangkat kedua pasutri itu membaca dulu doa naik kendaraan.

"Bismillahirrahmanirrahim,
Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinina, wa inna ila rabbina lamunqalibuna"

Selesai membaca doa mereka berangkat menuju mall.

Sebelum melajukan motornya gus arif tidak bertanya dulu sama sang istri sudah naik atau belum.

Gus arif kira sang istri sudah naik setelah membaca doa,tapi ternyata dia membenarkan dulu tali sepatu .

Sudah jarak sekitar satu meter gus arif baru menyadari bahwa sang istri tertinggal.

Dari kejauhan amanda sudah memasang wajah masam sambil teriak

"Mas ko di tinggalin sih"

"Kirain mas kamu udah naik"

"Tanya dulu ke, main maju aja " amanda memasang wajah marah dan kesal.

Gus arif menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maafin mas ya dek"

"Hmm,untung aja aku belum naik, gimana kalau udah naik tapi yang naik baru satu kaki,bisa-bisa aku keseret sama motor mas ini dan pipiku ini mencium aspal jalan" Ucap amanda nyerocos marah-marah

Tapi bagi gus arif itu sangat menggemaskan, ternyata di balik sipat istrinya yang jutek, dan judes ini ada sipat kelembutan yang tersembunyi walaupun ngomel-ngomel.

"Sekali lagi maaf ya " Bujuk gus arif

"Iya, mas minggir deh kebelakang" Sambil mengibas-ngibas tangannya pelan

"Ini motornya masih hidup dek" Gus arif masih memegang stir motor

"Ya tinggal matiin apa susahnya"

"Kamu mau ngapain" Dengan memasang wajah bingung.

Menatap Untuk Menetap [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang