MUM 43

152 10 2
                                    

Menempuh jarak yang sangat jauh dari Jawa Tengah menuju Bandung memakan waktu sekitar lima jam.

Kini Gus arif tiba di rumah sakit Bandung.

Dengan cepat Gus arif masuk ke dalam dan mendaftarkan, amanda sudah di atasi oleh perawat rumah sakit untuk langsung di beri perawatan, gus arif mengikuti dari belakang.

gus arif duduk terlebih dahulu di kursi tunggu sambil beristirahat informasi dari dokter bagaimana keadaanya.

Gus arif tanpa sadar tidur di kursi tunggu, saat tertidur gus arif bermimpi .

"Mass, maafkan saya, saya pamit" Wanita itu berpamitan pada gus arif dengan tersenyum,dia mengenakan baju bergamis putih, cantik sedikit bercahaya punya lesung pipi. Di dalam mimpi gus arif mengejar wanita itu namun hasilnya nihil dia malah jatuh tertiban pohon besar, ada seorang wanita entah dia kenal atau tidak justru wanita itu menarik gus arif dengan kasar lalu diselamatkan. Setelah gus arif di selamatkan wanita itu tiba-tiba pergi entah kemana.

Gus arif gelisah dalam tidurnya, sampai keringat bercucuran di wajahnya.

Datanglah dokter membangunkan gus arif.

"Mas" Ucap dokter

Dengan satu kali panggilan gus arif bangun dari tidurnya.

"Iya" Jawab gus arif datar, tapi di balik rasa kagetnya dia menyembunyikan ekpresi dengan memasang wajah datar.

"Astaghfirullahalazim, cuma mimpi dan hanya bunga tidur" Gumam gus arif namun tidak terdengar sama dokter.

"Maaf kalau boleh tahu mas dengan perempuan itu wali sebagai kakak atau sepupu" Ucap dokter ganteng dan gagah itu.

"Suaminya" Jwab gus arif datar to the point tanpa basa basi.

"Masa sih mas, ko kelihatannya seperti adik dan kakak" Ucap gurauan dokter.

Namun gus arif yang kurang suka basa-basi kini dia hanya diam selagi gurauan tidak melebihi batas, gus arif hanya membalas dengan anggukan dan wajah datar.

"Oh iya mas, maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kita tunggu kabar selanjutnya saja, saya permisi dulu, silahkan kalau pasien mau di jenguk sudah bisa di jenguk" Dokter menuju ruangan lain untuk mengecek kondisi pasien yang lain.

Gus arif menempatkan amanda di ruangan PIV untuk perawatan yang paling bagus.

Gus arif akan melakukan apapun demi istrinya agar cepat sembuh.

Gus arif sedang beristirahat bersandar pada kursi, Tiba-tiba ponsel amanda berdering.

Dalam ponsel amanda tertera nomor sahabatku lyli, lyli menelepon lewat video call.

"Lama amat sih lo, lagi ngapain? " Amanda kaget muka yang muncul bukan wajah sang sahabat cantik imut itu.

Melainkan suaminya yang datar, irit ngomong, ngobrol seperlunya.

"E..... h gus, apa kabar gus? " Tanya lyli malu-malu dan terbata-bata

"Waalaikumsalam alhamdulillah baik" Jawab gus arif datar

"Hihi assalamu'alaikum gus" Lyli sangat malu

"Waalaikumsalam"

"Gus amanda nya kemana ya? Boleh saya bicara sebentar mengganggu tidak gus" Ucap lyli ber hati-hati, lyli takut salah berucap nanti dia sebagai sahabat amanda malu dong, sama suami sahabat nya itu ya walaupun kadang dia suka khilaf kebablasan berkata kasar.

Menatap Untuk Menetap [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang