ʟᴇᴀᴅᴇʀ ʙᴜᴋᴀɴ ꜱᴇᴍʙᴀʀᴀɴɢ ʟᴇᴀᴅᴇʀ!
Ketika ketua geng terkenal akan menjadi seorang ayah!!
Bagaimana jika seorang Sagaragas Altair Galaksa, leader ASTEROID GANG- cowok berperawakan tinggi, hidung mancung, alis tebal, dan mata tajam bak elang akan menja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bughh... Bughh.... Bughh....
Adu jotos tak terhindarkan lagi, dua kubu saling adu kekuatan otot. Masing-masing saling memberikan pukulan, hingga wajah mereka harus dipenuhi oleh beberapa luka.
"Lo ada masalah apa hah?" Bentak Atlas kepada Gavin, ia melayangkan pukulan tepat di wajah laki-laki itu.
Bughh...
"Shitt, sial."
"Gue mau kalian bubar," Gavin juga melayangkan pukulan pada Atlas, namun dengan cepat laki-laki itu menghindar.
"Lo yang bubar bangsat," teriak Atlas, ia kembali melayangkan pukulan pada Gavin.
"Lo semua bakalan mampus," desis Gavin, ia membalas pukulan Atlas.
"Coba aja," dari arah kanan, Saga mendekat dan langsung memukul perut Gavin, hingga laki-laki itu mundur beberapa langkah.
Dua anggota kubu itu beradu hingga sampai ke motor Raisa, salah satu anggota Gavin dipukul oleh anggota asteroid hingga dirinya menabrak motor Raisa yang masih terparkir dipinggir jalan.
"Sialan siapa sih punya motor, ganggu aja."
Bughhh..
Di balik helm Raisa melotot, motornya begitu saja didorong ke samping, hingga body motor itu menyentuh trotoar—sepertinya laki-laki itu mencari mati.
Tanpa banyak bacot, Raisa mendekat dan langsung menendang laki-laki yang tengah berdiri membelakanginya.
Arghhh...
"Sialan," laki-laki itu tersungkur, lalu beberapa dekit kemudian—ia berdiri dan menatap marah kearah Raisa.
"Apa maksud lo bangsat," teriak laki-laki itu pada Raisa, gadis itu menatap tajam pada laki-laki didepannya itu.
"Motor gue," ucap Raisa dengan penuh penekanan, laki-laki itu memincingkan matanya menatap orang berhelm di depannya.
"Oh cewek ya," tebak laki-laki itu, ia lalu terkekeh.
Malas meladeni orang didepannya itu, Raisa mengangkat motornya—belum sempat menaiki motornya, ia sudah lebih dulu diteriaki hingga atensi semua laki-laki yang berada disana—berpindah padanya.
"Oi," Raisa mengeram kesal, tidak mungkin ia menghajar laki-laki didepannya itu, jika ia ketahuan maka papanya tak akan segan-segan mematahkan tulangnya karena membuat masalah lagi.
Raisa tetap tak mengindahkannya, ia kembali mengambil ancang-ancang untuk menaiki motornya, namun laki-laki itu lebih dulu menarik bahunya—Raisa menepis tangan laki-laki itu.
"Lah siapa tuh?" Tanya Atlas, yang berdiri disamping Lintang.
"Kagak tau, dari bodynya kayaknya cewek deh," tutur Lintang.
