ALGORITMA 12

123K 11.1K 362
                                    

"LANGIT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LANGIT."

Alana berlari ke arah sepupunya itu, sementara Langit yang namanya di panggil lantas berhenti dan menoleh kearah sepupunya itu.

"Sepupu Lo?" Tanya Gama.

Langit mengangguk. "Ho'oh sepupu gue," jawabnya.

Alana berlari menghampiri Langit, semua mata tertuju pada mereka.

Dih siapa tuh cewek sok akrab banget

Pasti bakalan di bogem sama si Langit

Dih centil banget

Para siswi SMA Tri Sakti berbisik-bisik, mereka mengomentari Alana yang berlari mendekat kearah Saga dan teman-temannya.

Raisa dan teman-temannya hanya diam menatap Alana dari jarak yang tak terlalu jauh. "Siapa tuh?" Tanya Ariksa.

"Gue denger namanya Langit," sahut Fandra.

"Sepupunya maybe yang pernah di bilang sama Alana waktu itu," jawab Angkasa.

"Bener, dia sepupu Alana," timpal Freya membenarkan, matanya sempat melirik laki-laki yang waktu itu menolongnya, siapa lagi jika bukan Gema.

"Beneran Ra?" Ariksa beralih bertanya pada Raisa. Bukan tanpa sebab Ariksa bertanya karena mereka sendiri belum pernah melihat sepupu Alana.

"Ya," jawab Raisa tanpa ekspresi, pandangannya masih lurus kedepan.

Angkasa dan Ariksa mengangguk. "Oh jadi itu sepupunya Alana yang namanya Langit" kata Ariksa.

"Cakep juga ya," lanjut Ariksa.

Pukk...

"Heh jangan belok Lo," tutur Angkasa seraya memukul belakang punggung Ariksa.

"Normal gue ck," decak Ariksa.

"Ehh mukanya kek nggk asing gitu nggk sih?" Tanya Fandra. Ia seperti pernah melihat wajah kesembilan laki-laki itu.

"Liat dimana Lo?" Tanya Ariksa.

"Gue liat di arena balap dua bulan lalu," jawab Fandra dengan jujur.

Angkasa maupun Ariksa menatap Fandra dengan tatapan bertanya-tanya.

"Asteroid nggk sih? Musuh Aligator," tebak Fandra, sontak hal itu membuat Angkasa dan Ariksa melotot. Mereka menatap kearah Alana.

𝗔𝗟𝗚𝗢𝗥𝗜𝗧𝗠𝗔 (OPEN P.O)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang