3 | Latihan

18.7K 2.1K 221
                                    

Vote!

.

.

.

Jam terakhir, rasanya udah males banget, tapi bu July masih kasih soal terakhir buat gue ngulang latihan soal dari materi.

"Ayok!" Bu July ngangguk dengan senyum teduhnya, tapi gue kesel aja, pengin udahan.

"Ayo, Prabu ... tinggal satu soal, setelah itu kita selesai hari ini," Lanjut beliau.

Gue nipisin bibir dan terpaksa ngangguk, nunduk lagi liat lembar soal di meja.

|seorang pria berjalan dengan kecepatan
|4km/jam di sebuah kereta api
|yang melaju dengan kecepatan
|75 km/jam. Arag gerak orang dan gerbong
|kereta sama. Hitunglah kecepatan
|orang terhadap tanah.

"Berarti V atau kecepatan ditambah, Bu?" tanya gue mastiin, otak gue udah capek mana kebagi sama dm teror pun wall dari pembaca yang minta cepetan update cerita.

"Yups!" kata beliau mengiyakan. "Coba tambah!"

Oke lah! Lebih cepat lebih baik, gue udah agak ruet mikir next part yang harus gue ketik ditambah juga masih kepikiran sama salah satu pembaca yang nyita perhatian semalem dengan satu komentarnya yang terus terpatri di kepala, bikin gue terus mikirin dia. "Kayaknya dia orang baik dan peka," batin gue menelaah sendiri.

"Ayo, Prabu ...! Ini tingal ditambah doang kok malah ngelamun?" lembut suara Bu July nyadarin gue lagi.

"Oh! Maaf, Bu," Gue kembali ke bumi dan nyorot lembar jawab. Di sana gue muali nulis.

|Jawaban:
|Misal, VAB = 4 Km/Jam
|VBC = 75 Km/Jam
|
|Ditanya, VBC ...?
|
|VAC = VAB + VBC
|
|VAC = 4 + 75 = 79 Km/Jam
|Jadi, Kecepatan orang terhadap
|tanah adalah 79 Km/Jam.

Gue ngekekeh, segampang ini tapi gue ruet banget tadi, agak sialan emang kalau pikiran bercabang.

"Oke! Selesai hari ini," kata bu July setelah nyentang jawaban yang gue tulis dalam hitungan detik. "Ibu pamit," Beliau berkemas.

Dan gue ngangguk.

"Jangan lupa makan siang dan jaga kesehatan,"

Sekali lagi gue ngangguk tapi kali ini acungin jempol. "Terima kasih, Bu,"

Dan sepulanganya bu July, udah pasti gue beresin buku-buku, keluar ruang belajar dan berbelok ke dapur.

"Makan siang, Sayang," tawar mommy seraya yang baru aja selesai masak buat makan siang.

Gue ngangguk.

"Ya udah, cuci tangan terus Mommy siapin," Mommy mulai ambil piring.

Dan gue ke washtafel buat cuci tangan, selesai itu duduk dan makan berdua sama mommy.

Daddy? Daddy pulang seminggu sekali atau dua minggu sekali karena beliau salah satu orang penting di ketata negaraan, jadi dia kerja diistana dan tinggal di rumah dinas, sementara gue sama mommy milih tinggal di sini karena untuk kebaikan mental gue semenjak sepuluh tahun yang lalu.

Selesai makan gue naik ke kamar. Masuk dan kemudian tutup pintu. Duduk depan laptop dan masuk ke web favorit. "Oke! Semangat lanjut next part!" gue menyemangati diri sendiri.

ALFARIZKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang