Vote!
.
.
.
Sedetik setelah gue bales dm itu, detik berikutnya gelembung percakapan menyembul baru. Dan itu beruntun.
Astaga! Salah gue balas dm? Jantung ini makin berdegup. takut, tapi penasaran. Ini aneh, tapi gue suka perasaan aneh ini. Baca ulang pesan itu. Lucu, dia mau pake bahasa sastra, dan itu bikin gue ketawa.
Berakhirlah tanpa mikir gue bales lagi.
Dan setengah microscound gelembung percakapan nyembul lagi.
Gila! Fast respon banget. Dan apa? Dia kasih tahu full name-nya?
Siapa? Ibnu Dimas Alfarizky?
Miringin kepala dan topang dagu. Senyum tipis, dilanjtu kulum bibir. Namanya ganteng. "Ibnu-Dimas-Alfarizky," gumam gue dideja-jeda tiap suku namanya.
Keren, bahakn kayaknya cocok buat tokoh fiksi gue next project, bikin tokoh pake nama itu dengan karakter kuat, berwibawa, punya prinsip dan tentu aja berkarisma.
Senyum gue makin lebar, hati berdesir dengan jantung kian berdebar. "Ibnu Dimas Alfarizky," sekali lagi gue gumamkan, terlarut hingga kemudian gelembung percakapan kembali menyembul.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARIZKY
Teen FictionDia Alfarizky, cowok yang kasih tahu gue bahwa dunia itu indah, dunia nggak semenyeramkan apa yang gue pikirkan, dunia bakalan ramah kalau kita ramah. katanya, "Jadilah orang baik, maka kamu akan diterima di mana pun dan siapa pun, tanpa ditanya suk...