.
.
.
.
.Sasuke memandang wanita bersurai merah muda itu dengan tenang. Sakura, nama wanita tersebut, dengan lahapnya menyantap makan malam yang disediakan oleh suaminya. Saking asyiknya ia melahap makanannya, ia tak memperhatikan tatapan mendalam dari Sasuke.
Sasuke, "Berhenti. Jangan makan lagi." Ujarnya dengan suara yang penuh dengan penekanan.
Seketika itu juga, Sakura berhenti memakan makanannya. Ia balas menatap Sasuke dengan sedikit rasa takut.
Sebenarnya, Sasuke merupakan sosok suami yang baik. Namun, entah kenapa Sasuke telah berubah dimulai dari tiga minggu yang lalu. Ia menjadi lebih gampang marah kepadanya. Sasuke juga jarang kembali pada malam hari. Sakura sangat kebingungan dengan perilaku suaminya akhir-akhir ini.
Sasuke bangkit dari kursinya dan mengambil jaket miliknya. Ia juga mengambil kunci mobil dan hendak pergi, "Minumlah dan tidur, tidak perlu mencuci piringnya. Aku akan kembali besok dan mencucinya." Ucapnya sebelum keluar dari rumah tersebut. Sakura dengan patuh minum dan langsung menuju kamar tidur mereka. Sakura memegang perutnya yang semakin membesar untuk curhat seperti biasa, "Baby, ayahmu tidak mencintaiku lagi."
.
.
.
Keesokan harinya, Sasuke pulang dengan membawa kantongan besar. Terdapat banyak bahan makanan di dalamnya. Ia kemudian mengambil piring bekas makan dari tadi malam dan mencucinya. Sasuke pergi untuk mandi dan berpakaian kasual. Ia mengenakan celemek merah muda dan mulai membuat sarapan pagi.Sakura turun dengan piyama tidurnya, memperhatikan segala gerakan yang dilakukan oleh suaminya itu. Sasuke sadar bahwa Sakura sudah terbangun dan menoleh untuk melihatnya. Ia menghela nafas dan memeluk gadis tersebut.
Sasuke, "Kenapa masih memakai piyama? Sudah kukatakan untuk mandi segera." Ujarnya lembut. Ia memegang wajah Sakura dan mengecup dahi serta kedua pipi imut Sakura. Gadis itu hanya mendiamkan apa yang dilakukan oleh suaminya.
Sasuke kembali mematikan kompor dan pergi ke kamar mandi bersama Sakura. Yah, Sasuke memandikan serta memakaikan pakaian gadis tersebut. Ia tampak sangat terampil melakukan hal tersebut, seperti sebuah kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan baginya untuk merawat Sakura.
Sakura duduk di meja makan, sedangkan Sasuke menyiapkan semua makanan. Bagu daging dan sayuran serta nasi putih yang hangat membuat Sakura lapar seketika. Tetapi diantara hidangan yang disajikan, Sakura hanya memakan daging.
Sasuke tidak memaksakan istrinya untuk makan makanan selain daging. Sakura sedang hamil dua bulan. Dan jika dia memakan makanan selain daging, ia akan mual dan muntah. Sasuke tidak tega melihatnya. Hanya saja... Daging ini cukup sulit untuk didapatkan. Beruntung Sasuke merupakan seorang pengusaha yang kaya sehingga ia bisa mendapatkan daging tersebut.
Sasuke kembali hanya menatap Sakura yang asyik dengan makanannya. Tiba-tiba, Sakura menghentikan makannya. Ia pun berkata dengan lirih, "Sasuke, ada yang ingin aku tanyakan."
Sasuke dengan penasaran memindahkan kursinya ke samping Sakura. Ia memegang tangan Sakura, "Tanyakan saja."
Entah mengapa, Sakura mulai menangis. Sasuke tidak siap akan hal ini, dengan cemas ia memeluk istrinya dan menenangkannya. Sakura dengan sesenggukkan berucap, "Huaa... Sasuke, jujur saja kamu bosan padaku, kan? Hiks... Kamu pergi setiap malam untuk menemui perempuan lain di belakangku, kan? Huaa..."
Sasuke terheran-heran dan dengan cepat berkata, "Apa yang kamu katakan? Bagaimana aku bisa hidup dengan perempuan lain selain kamu, hn?"
Sakura, "Be-benarkah? T-tapi... Hiks... Ino berkata seperti itu. Jika, jika suami kita tidak pulang di malam hari, itu berarti... Dia selingkuh huaaa!"
Sasuke menghela nafas kembali, "Apa yang kamu pikirkan itu tidak benar. Bukankah aku mencarikanmu apa yang kamu sedang idamkan selama tiga minggu ini? Tahukah kamu bahwa daging manusia itu ilegal? Para pembunuh bayaran itu hanya bisa melakukan transaksi di malam hari. Dan aku tidak bisa menitipkan hal ini kepada orang lain, takutnya mereka semua tidak bisa menjaga mulut mereka. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa ikut denganku. Jika kamu tidak tertidur duluan." Ucap Sasuke memberitahu istrinya dengan nada yang lembut.
Sakura berhenti menangis dan langsung memeluk Sasuke dengan rasa bersalah, "Jadi begitu. Tapi, bisakah kamu pulang lebih cepat? Aku rindu padamu, kamu tahu!" Oceh Sakura dengan wajah sembab sehabis menangis.
Sasuke yang merasa wajah istrinya sangat lucu dan imut, mencubit hidung Sakura dengan gemas. Ia pun berkata, "Baiklah. Aku tidak akan ikut menyaksikan proses pembersihan daging itu lagi. Aku hanya akan pergi mengambilnya jika sudah siap dibawa pulang untukmu."
Sakura dengan senang hati melanjutkan memakan makanannya yang sempat tertunda dengan bahagia.
.
.
.
Sakura memegang teleponnya dan menelpon sahabatnya berulang kali. Karena tak kunjung diangkat, ia pun mengeluh, "Ino ini, mengapa ia tidak mengangkat panggilanku?" Ia menyenderkan kepalanya di paha Sasuke.Sasuke hanya mengelus surai istrinya, "Apakah kamu tidak tahu bahwa ia telah pindah bersama kekasih barunya? Tidak tahu apakah ia akan kembali atau tidak."
Sakura terkejut dan merasa sangat kesal, "Apa-apaan? Ino tidak memberitahuku! Aku sangat marah padanya!"
Sasuke terkekeh dan lanjut mengelus pipi lembut Sakura, "Yah... Dia bukanlah sahabat yang setia." Ucapnya membuat Sakura menganggukkan kepalanya setuju.
Tak lama telepon Sasuke berdering menandakan ada pesan yang masuk. Tertulis di dalam pesan tersebut berasal dari pembunuh bayaran yang disewanya mengatakan,
Kepada Tuan S,
Daging dengan identitas YI ini siap untuk diantarkan ke tempat transaksi. Harap berada di lokasi pada pukul 23.00.
.
.
.
.
.
-END-
![](https://img.wattpad.com/cover/236620876-288-k219398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Random SasuSaku
عشوائيDisclaimer by Masashi Kishimoto Rated : T atau M ✓Kumpulan fanfic random tentang SasuSaku ✓Genre random ✓Slow update karena fanfic dibuat jika saya lagi mau bikin ya! Cuman untuk senang-senang doang kok, jika ada hal yang menyinggung dari fanfic ya...