Effort

351 55 6
                                    

.
.
.
.
.

Malam terasa sangat dingin saat Sakura kembali dari negara N untuk menemui kekasihnya yang sudah lama tak ia temui. Sesampainya di depan pintu apartemen kekasihnya yang ia rindukan, ia langsung memasukkan password untuk membuka pintu apartemen. Dengan senang hati Sakura meletakkan barang-barangnya sebelum akhirnya ia menyadari bahwa banyak baju yang berserakan di lantai. Ia melihat dengan tenang pakaian tersebut, hatinya mulai terasa tidak nyaman.

Pakaian pria dan wanita yang menumpuk mengarahkannya perlahan menuju kamar sang kekasih. Dan saat ia melihat melalui celah kamar tersebut, Sakura hanya bisa membeku dikala ia melihat kekasih yang selama ini berkencan selama lima tahun tidur bersama wanita lain tanpa mengenakan sehelai benangpun.

Sang wanita bersurai merah itu terbangun karena merasakan gerakan di sekitarnya, kemudian ia berteriak melihat seseorang yang tidak ia kenal duduk di sampingnya. Menatap mereka dnegan kosong. Sasori juga terkejut setelah mendengar teriakan dari selingkuhannya itu, dan rohnya hampir melompat dari tubuhnya saat ia bertemu pandangan dengan Sakura.

Sakura mengibaskan rambut panjangnya dan tersenyum, "Selamat pagi. Apakah tidur kalian nyenyak?"

Sasori gelagapan sedangkan Karin selingkuhannya berteriak kepada Sakura, "Siapa kamu? Kenapa menerobos tempat orang lain? Aku akan melaporkanmu ke polisi!"

Sakura tertawa mengejek, "Oh? Apa yang harus aku lakukan, Sasori? Selingkuhanmu ingin melaporkan aku ke polisi. Tapi, bukannya apartemen ini milik kita? Atau aku salah mengenali apartemennya?"

Karin terlihat bingung dan saat itu juga ia mengerti. Ternyata ia hanyalah seorang pengganti untuk Sasori. Itulah sebabnya pria itu tidak ingin memiliki hubungan yang serius dengannya?.

Sasori yang hanya mengenakan celana pendek langsung berlutut dan hendak memegang tangan Sakura, namun langsung ditepis oleh gadis cantik tersebut. Ia kemudian dengan air mata yang berlinang berkata, "Sakura, maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk bersama wanita itu. Sakura, dalam hidup ini aku hanya mencintaimu. Aku tidak akan bersama wanita murahan itu lagi untukmu, kumohon maafkan aku, ya?" Ucapnya dengan nada memohon.

Sakura terkekeh, "Bagaimana ya... Soalnya aku tidak ingin menjadi tempat penampungan sampah."

Karin yang masih syok akan pengakuan Sasori mulai berkata dengan lantang, "Sasori kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini! Benar, aku sudah mengandung anakmu selama dua bulan, aku ingin mengatakannya sebagai kejutan untukmu, Sasori. Kamu harus bertanggung jawab!"

Sasori kemudian berdiri dan menampar wajah Karin, ia berteriak kepadanya, "Kamu berkata bahwa kamu sedang mengandung? Maaf tapi aku tidak percaya pada perkataanmu. Siapa yang tahu itu anak siapa semenjak kamu sudah tidur bersama pria lain!"

Sakura yang sudah tidak tahan dnegan drama di depannya memutuskan untuk mengambil vas bunga dan memukulkan vas bunga itu ke jidat kepala Sasori, membuat pria itu pusing dan jatuh pingsan. Karin memekik dan memandang Sakura dengan ketakutan. Sakura hanya menyerahkan pakaian kepada wanita tersebut.

Sakura, "Ayo kita pergi cari sarapan. Lagipula tidak baik bagi ibu hamil terlambat makan sarapan. Untuk bajingan ini, biarkan saja dia seperti ini. Lagipula bajingan tidak akan bisa mati dengan mudah." Ujarnya seraya mengeluarkan dompetnya, "Aku akan mentraktirmu."

Karin hanya bisa termenung di tempat tidur.
.
.
.
Karin memakan buburnya dan dengan air mata yang masih terus keluar ia berkata kepada Sakura, "Hiks, aku selalu salah memilih orang. Dan ini adalah yang paling parah. Jelas aku hanya tidur dengannya dan ia menuduhku tidur dengan banyak pria. Aku sangat kecewa padanya."

Cerita Random SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang