Mereka pun sampai di apartemen milik Kaesha, mereka ingin cepat cepat masuk ke dalam. Tapi malah ada kejadian yang tidak mengenakkan terjadi
Seorang wanita yang baru saja keluar tidak sengaja menabrak Rey, dia yang salah Rey yang di marahin. "Kamu kalau jalan liat liat dong, sy lagi buru buru. Liat kan baju sy jadi kotor karna kamu"
Rey minta maaf dong, karena engga mau masalah lebih panjang yaudah dia minta maaf aja. "Maaf, sy engga sengaja. Sy benar benar minta maaf"
"Maaf aja engga bisa bikin baju sy kembali bersih yah" emosi wanita itu semakin memuncak
Tapi kemana kah Kaesha dan Rain? Mereka masih ada di dalam mobil. Ngambil barang barang mereka, si Rey di suruh duluan aja katanya
Kaesha yang sudah selesai mengambil barangnya melihat Rey sepertinya sedang di bentak oleh orang yang tidak dia kenal
"Rain Lo yang tutup pintu" ucapnya dan memberikan Rain kunci mobilnya. Kaesha segera berlari kala melihat tangan wanita itu terangkat seakan akan ingin menampar Rey
"Mbak keterlaluan tau gak?" Ucapnya dan menggenggam erat tangan wanita itu, bagaimana dia engga emosi? Si Rey udh pengen nangis. Dia engga suka liat si Rey kyk gini
Wanita itu melepas paksa genggaman Kaesha
"Kamu siapa lagi? Ohh temannya anak sialan ini?"Tamparan keras terbang ke pipi wanita itu, Kaesha sudah cukup marah. Rey? Anak sialan? Jika membunuh adalah hal biasa, mungkin dia akan melakukannya saat ini
"Yang sialan itu lo, dasar wanita engga tau diri. Orang udah minta maaf masih aja ngelawan, emang tuh baju seharga apa? Mau gw beliin perusahaannya hah?" Kaesha udh cukup menahan emosinya, kali ini dia ingin menonjok muka wanita ini
Rey panik. Rey berusaha menenangkan Kaesha tapi naas, Kaesha sudah tersulut emosi
"Kaesha udah lagian g-" Rey terdiam saat Kaesha menatapnya dengan tatapan marah"Jangan minta maaf sama orang yang udh nyakitin lo, buat apa sih minta maaf sama orang brengsek yang udah nyakitin terus engga tau diri lagi" seraya mengucapkan kata kata itu, Kaesha menatap wanita itu dengan tekanan di setiap kata katanya
Orang orang yang berlalu lalang di sana menatap wanita itu dengan tatapan yang menjijikkan, keji, dan benci. Wanita itu merasa di permalukan segera pergi dari sana dengan suasana hati yang sangatlah buruk. Tanpa takut dia bahkan mendoakan agar Rey terkena masalah besar.
"Rey lain kali marah dikit, jangan cuman diam. Dan juga jangan minta maaf sama orang yang nyakitin lo" ucapnya dengan khawatir, apa lagi ingin di tampar dan juga perkataannya tadi 'anak sialan'
Rey sudah cukup sering mendapatkan perlakuan tersebut, Kaesha tau. Terlihat jelas dari matanya, walau mendapat hal tersebut dia masih belum bisa membiasakan dirinya. Memangnya ada yang bisa menahan rasa sakit ini bertahun tahun?
"Lagian di situ Rey juga salah, jalan engga liat jalan..." Rey menunduk, takut di marahi oleh Kaesha. Kaesha marah seram juga, semua orang kalah marah serem sih. Seperti skrng author sedang di marahi oleh Abang author:)
Yah semangat deh buat kalian, kita ini harus semangat. Jangan cape cape mulu, harus kuat engga boleh menyerah:D
"Yaudah naik aja dulu, gw mau nungguin si Rain" pintanya dan mengelus kepala Rey. Anak ini harus di perlakukan secara halus, dia sudah mendapat cukup banyak tekanan di rumah
Selagi di luar, kenapa engga beri kebebasan? Walau hanya sementara, yang penting ada kan? Dari pada engga ada sama sekali
Setelah Rey sampai di depan pintu apartemen Kaesha, Rey senyum senyum sendiri. Rasa rindu kepala di elus. "Hihi jadi ingat kakak" Rey pun membuat pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬
RandomJudul: Only Us By: @HetianBoy & @nichollsora_ [Slow update] 4 wanita yang menjalani hari harinya bersama namun, begitu banyak masalah yang datang menghampiri mereka. Mulai dari masalah keluarga, pertemanan, dan juga cinta Apa yang akan terjadi?