Yah apartemen habis token. .

10 2 0
                                    

Bjir amat... Ga tau ini agak random tiba tiba, karena bukan w yang tulis... Cuman revisi tulisan teman hehe

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Rey merasa dirinya tak bisa bergerak saat menatap wajah 'mahkluk' yang berusaha masuk ini, wajah hancur dan banyaknya darah yang mengalir serat belatung yang berjalan dengan bebasnya

Suara ketukan jendela semakin keras dan mengeras, Rey yang melihat itu mematung di tempat. Dia benar benar shock

Kemana Mahen? Dia hanya berdiam diri di depan jendela tersebut sembari menatap 'mahkluk' yang terus saja menggedor gedor jendela balkon

'kelas rendahan sok banget' batin Mahen kesal dengan 'mahkluk' itu, melihat Rey yang sudah mematung walau sudah di panggil berkali kali oleh Rian

Mahen menghela nafasnya dan segera mengusir 'mahkluk' tersebut, suara ribut itu pun hilang dan mengembalikan kesadaran Rey

"Huee Riannnn tadi jendela di gedor gedor tapi engga ada orangnyaa!! Lagian ini juga lantai 5!!" Histerisnya takut dengan apa yang baru saja di lihatnya

Sementara itu bagaimana dengan yang lain? Ayo kita lihat Rain terlebih dahulu

Rain saat ini sedang bersembunyi di WC, kenapa? Dia tadi kebelet jadi ngacir ke WC pas kaget...
'kira kira udah pergi ga yah? Tadi juga ada suara jendela balkon di gedor gedor yaallah' batinnya ketakutan

Dimana Kaesha dan Celia? Kaesha bersembunyi di kolong meja dapur... Agak agak yah. Celia? Dia lari ke kamar dan bersembunyi di bawah selimut, sembunyi yah sembunyi. Pasti ntar ketiduran...

Okey, kita kembali ke Rey. Rey saat ini sedang mengumpulkan keberaniannya untuk melihat ke lubang pintu depan, sepertinya tadi ada yang mengetuk dan memangil nama salah satu dari mereka

Dengan pelan dia memberanikan diri untuk mengintip, ada dua orang di sana. Tak ada penerangan dari lampu membuatnya kesusahan untuk melihat siapa di sana

"S-siapa?..." tanya Rey dengan hati hati, entahlah mungkin karna memang ruang apartemen mereka sangat sepi, mereka bisa mendengar suara Rey yang bertanya

'Rey bicara sama siapa anjir!!' batin Kaesha penasaran, tapi dia takut... Kasian amat, ketua geng kok takut hehe maaf...

"Ini paman, buka aja" jawab paman Reza dari balik pintu, Rey menghela nafasnya dan segera membukakan pintu

Rey yang memang pada dasarnya dekat dengan paman Reza segera memeluknya dan bersembunyi di belakangnya, tak tahu bahwa di sana ada Sky

"Loh? Nak Rey kenapa?" tanya Pa Reza, dia kaget dong langsung di peluk gini

"Takut... Tadi ada banyangan item, trus pintu balkon kyk di gedor gedor gitu... Kaesha, Celia, sama Rain juga ninggalin Rey di ruang tengah" Rey mengadu kepada paman Reza yang hanya di tanggapi dengan kekehan

Terdengar suara derapan kaki yang banyak dri dalam, tampak Kaesha dkk sedang berlari ke arah mereka. "Kok ninggalin Rey!!" omelnya kesal di tinggalkan begitu saja

"Lo... Lo tadi udah di suruh lari malah diam anjirr!!" jawab Rain yang berusaha mengatur nafasnya

Jawaban Rain di angguki oleh Kaesha dan Celia, bagaimana tidak. Yang di katakan Rain benar adanya

"Hahaha udah udah, ga usah takut. Kaesha paman mau bicara sebentar sama kamu" ucapnya dan merangkul Kaesha menjauh dari sana

"Hahahaha kasian ketakutan" ejek Sky tanpa rasa bersalah

Rey yang memegang hp Kaesha menyalakan senternya dan mengarahkannya ke Sky kaget
"Sejak kapan di sana!?" tanyanya

"Mampus ga di anggep" ejek Rain kembali, dia masih kesal dengan kejadian di parkiran mall saat itu

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang