Saat ini Beno dan Rey menuju pintu kelas dan menguping pembicaraan mereka yang terlihat serius, apa yah yang mereka bicarakan? Hingga seserius ini
"bicarain apa sih? Serius banget, jadi kepo deh" bisik Rey memperhatikan gerak gerik mereka yang tengah mengobrol serius, sudah kayak ngomongin rahasia dunia
Beno menggelengkan kepalanya tak tahu, dia juga penasaran dengan apa yang mereka berdua bicarakan "ga tau juga, menurut lu mereka bicara apaan?" tanya Beno
Rey berfikir sejenak kira kira apa yang mereka bicarakan? Dia menggeleng kepalanya tak menemukan jawabannya
Dia menghela nafasnya "mau ngerjain mereka berdua tapi mereka nyeremin ga sih... Iyakan?" tanya Rey dan menjauhkan diri dari pintu kelas
Beno mengikuti langkah kaki Rey dan melihat raut wajahnya yang ketakutan, bener bener mirip Bocah
"Iyadah iya, dasar bocah gitu aja takut" kekeh Beno sedikit meremehkan Rey
Celia ikut tertawa di belakang Beno, karenanya ia membuat Beno dan Rey terkaget akan dirinya
"Ahahaha maaf dah, Lo pada bicarain apa? Seru amat di liat liat" tanyanya kepo dengan pembicaraan mereka
Rey menatap Celia sebentar dan menatap Beno "engga ada sih, cuman becanda becanda aja. Kenapa?" jawabnya dengan senyum sumringah
Celia hanya ber-ohh ria, dia kembali berjalan menuju tempatnya dan berbincang kembali dengan Rain
Beno menatap Rey heran
"Kok bohong? Lagian kita ga jadi ngerjain mereka berdua yakan?" tanya BenoRey terdiam dan terkekeh
"Engga papa, sekali kalii hehe" jawabnya tersenyum polosBeno menggelengkan kepalanya
"Skali bohong ntar keterusan loh, jangan keseringan aja bohongnya" jelasnya dan mengusap pucuk kepala ReyBeno mendengar akan suara bel yang berbunyi, dia melambaikan tangannya pada Rey dan keluar dari kelas
Melihat Arif sedang menunggunya untuk segera kembali ke kelas, mereka pun pergi dari sana menuju kelas sendiri
Semuanya duduk di bangku masing masing sembari menunggu datangnya guru yang mengawas
Kaesha melamun sebentar dan teringat sesuatu, dia memanggil Rey
"Rey tadi Rian nyariin, ketemu ga? Kalau ketemu dia bilang apaa?" tanyanyaRey berbalik dan menggelengkan kepalanya
"Engga, emang Rian datang? Bentar aku tanyain dulu" ucapnya dan mengambil handphonenyaKaesha mengangguk
'Tumbenan, biasanya langsung gas aja dia masuk' batinnya berfikir akan keanehan RianRey merasa heran, chatnya sama sekali tidaklah di jawab. Sepertinya dia sudah belajar "jangan ganggu dulu kali yah... Sha si Rian udah belajar kayaknya"
Perkataan Rey hanya di jawab oleh Kaesha dengan anggukan saja, dia pun kembali menidurkan dirinya di meja. Cukup mengantuk juga yah dan melelahkan
Guru pun masuk dan hari sudah menjelang malam, para siswa muslim pun segera di beri waktu untuk melaksanakan ibadah
Rey yang sendirinya non-islam hanya bisa menghela nafas, dia akan sendiri lagi di kelas... Tetapi dengan suasana yang berbeda
"Rey kita pergi dulu. Kalau mau ikut ikut aja gpp, dari pada di sini sendirian" Ajak Celia, dia sedikit khawatir kalau nantinya Rey sendirian di kelas
Rain yang di belakang Celia mengangguk setuju "Rey ikut aja lah yah? Ngeri sumpah di sini sendirian mengrill aku diks"...
"Lagian di mushollah ntar cuman kita kita doang, lo kan bisa duduk tuh di belakang main hp atau engga baca buku" ucap Kaesha yang berdiri di pintu sembari memainkan hpnya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬
RandomJudul: Only Us By: @HetianBoy & @nichollsora_ [Slow update] 4 wanita yang menjalani hari harinya bersama namun, begitu banyak masalah yang datang menghampiri mereka. Mulai dari masalah keluarga, pertemanan, dan juga cinta Apa yang akan terjadi?