owh? mahen?

7 2 0
                                    


Karena kejadian semalam mereka saling membentak saat perjalanan pulang, hingga saat ini tidak ada satupun di antara mereka yang saling sapa

Rain dan Celia hanya bingung, ini tadi berdua ngelawak aja. Pas abis antar Rey kok malah gini? Kan aneh

"Yaudah deh, Rey ayo tidur" ajak Celia, lagi pula ini sudah jam 10 malam. Sudah waktunya tidur bagi anak rajin dan teladan, dan lainnya anak kelelawar:)

"Kaesha gw duluan ke kamar yah" mendapat balasan anggukan Rain memasuki kamar yang di tempatinya bersama Kaesha

"Hahh" Kaesha menghela nafasnya, melelahkan sekali. Dia benar benar lelah menjadi tegar untuk temannya, dia ingin cerita tapi tidak untuk saat ini

Flashdisk eh flashback

"Kaesha" panggil Rey. "Lo keliatan cape banget, engga mau istirahat?" Lanjutnya

"Tadi udh istirahat, emang knp sih?" Tanya Kaesha

Rey mengalihkan pandangannya ke arah jalan
"Lo keliatan cape banget, cape mental. Lo gak capek jadi penyemangat kita?" pertanyaan Rey sedikit menyinggung Kaesha tapi dia berusaha tetap tenang

"Hahh? Maksud? Gw engga apa apa tuh" jawabnya dengan enteng, memang terlihat jelas bagi orang lain kalau Kaesha saat ini tidak memiliki masalah apapun

Mendengar jawaban dari Kaesha, Rey benar benar ingin memukulnya

Dia mempelajari gerak gerik temannya. Mempelajari bahas tubuh tanpa sepengetahuan mereka, cukup sulit untuk mempelajari hal ini tapi yah begitulah. Saat ini dia tau Kaesha berbohong padanya...

"Lo punya masalah kan, sama abang o pas-" Rey tak sempat menyelesaikan perkataannya karena Kaesha membentaknya...

"UDAH CUKUP REY, UDAH JANGAN LO BAHAS LAGI" bentak Kaesha, entah kenapa dia sedikit sensitif jika membahas Abangnya

"Jangan pernah lo bahas tentang Abang gw, sekali pun" lanjutnya dan segera menancap gas menuju apartemennya

'tanpa lo sadari, Lo udah ngeluarin sedikit emosi yang slalu Lo pendam' batin Rey dan memainkan ponselnya, yah walau tangannya bergetar hebat

Bentakan keras dan di tempat yang tertutup sangatlah hal yang sangat di benci oleh Rey, hal ini sangat tidak ingin di dengarnya tetapi dia harus melakukannya

Flashback end

"Ah sial" dia benar benar merasa bersalah membentaknya, apa lagi tadi dia melihat tangannya bergetar hebat

Kaesha ingin meminta maaf tetapi entah apa yang menahannya, mulutnya terasa sulit untuk mengatakan

Serasa ingin mencari angin Kaesha berjalan menuju balkon rumahnya, mencari udara segar dan menenangkan dirinya

"Ah ini gimana" keluhnya, sial dia benar benar bodoh. Dia benar benar ingin mengutuk dirinya sendiri

'anak itu banyak masalah juga yah? Hahh kirain cuman mereka bertiga' batin seseorang yang mengawasi Kaesha sedari tadi

Merasa diawasi dia berbalik, namun tak ada siapa siapa. Tadi siapa? Setan? Karena merasa sedikit merinding, akhirnya Kaesha memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya sembari menunggu

Sementara itu Rey yang sedang berkutat dengan bukunya merasa ada yang janggal. Sedari tadi dia merasa ada yang mengawasinya

Tetapi Rey berusaha menghilang kan rasa tersebut dan kembali berkutat dengan bukunya

'anak anak hari ini' batinnya dan mendekati Rey dan membisikkan sesuatu

"Dari pada pusing mikirin masalah ini mending tidur, udh lewat dari jam tidur kamu" bisikan halus yang membuat siapapun mendengarnya terasa tersihir untuk segera tertidur

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang