Pelakunya. . siapa?

7 2 0
                                    

Haii, janlup vote dan komen! Maaciww

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini mereka masih saja mengelilingi gedung sekolah mereka untuk mencari keberadaan Rey

"Kaesha" panggil seseorang dari arah pintu gerbang sekolah yang membuat sang empu menoleh

"Kenapa di luar? Kirain lagi ulangan" bingungnya dan melihat Celia dan Rain sedang memeriksa seluruh ruangan

Kaesha melihat isi grup kelas dan masih saja tak ada info dari mereka dengan jelas
"Rey hilang, Celia berasumsi kalau dia di culik. Tapi karena belum terlalu pasti jadi kita nyari di sekitaran sekolah dulu" Jelasnya

Arif kaget mendengar perkataan Kaesha, dia pun berfikir untuk ikut berpencar mencari "gini aja, kan gedung sekolah besar. Kita bagi kelompok lagi biar makin cepet" saran Arif

Kaesha pun mengangguk dan memanggil Celia dan Rain, mereka pun berdiskusi untuk berpencar mencari keberadaan Rey

"Kenapa harus berpencar sih? Harus banget yah?" Rain ragu ragu untuk berpencar nantinya... Skolah udah sepi banget

Celia mengangguk dan berkata "kenapa engga barengan aja?" Lanjutnya bertanya

"Biar cepat ketemunya si Rey, kalau barengan terus ntar malah lama. Takutnya si Rey kenapa kenapa" Jelas Arif sembari memainkan handphonenya, sepertinya dia sedang menghubungi seseorang

Celia dan Rain sedikit tak setuju dan mulai berdebat dengan Arif agar tak berpencar, sementara Kaesha masih berfikir kemana kah Rey akan di bawa?

Mendengar perdebatan mereka membuat Kaesha sedikit emosi. "Ribut banget anjg, mencar aja udah. Kalau ada yang bantah awas aja" Murka Kaesha

Arif sedikit shock tapi berusaha terlihat cool "Heh Sha istighfar, jangan emosi. Kalau ngejalaninnya penuh emosi ntar malah susah" Peringatnya

Kaesha berusaha untuk tenang namun gagal. "Halahh bodo amat lahhh, ayo mencar aja"

Tiba tiba saja dia teringat sesuatu. "Rian... Adrian Martadinata, kemana dia? Ada yang liat?" Lanjutnya bertanya

Celia dan Rain hanga saling tatap sebentar "mana ku tahu, lagian udah malam gini. Yakin anak kelas mu ada yang mau di sini sampai malam?" tanya Rain

"Rian ada di skolah, tapi ga tau di mana. Ini chat terakhir gw sama dia" Arif pun menunjukkan chatnya bersama Rian

"Atau engga dia di tempat favnya dia? Yah sambil nunggu biasanya ke tempat favorit gitu, iyakan?" Asumsi Celia sambil meletakkan jarinya di dagunya... Hehe

Kaesha terdiam dan memejamkan matanya
'Di suatu tempat... Tempat favorit...' batinnya berfikir

Kaesha menjentikkan jarinya "oh gw tau, Arif ikut gw" perintahnya dan menarik ujung jaket Arif

Celia dan Rain di tinggal... Yah... "Ya allah ditinggalin kita" pasrah Celia

Rain menoyor kepala Celia dengan pelan "Yaudah ikutin aja. Ribet amat jadi manusia" Rain pun segera berlari menyusul mereka

"!!! ANJIR RAIN TUNGGUIN!" Celia tak ingin tertinggal, akhirnya dia berlari kencang untuk menyusul mereka bertiga

Mereka ber4 sedang berjalan menuju luar gedung kelas 3 dan menaiki tangga secara perlahan... Dan akhirnya mereka tiba di Rooftop

Tetapi orang yang di cari tak ada di sana...

Sementara itu seorang lelaki sedang duduk di pinggiran pagar pembatas sembari mengisap rokoknya

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang