Nyusun Rencana dan teman lama?

6 1 0
                                    

Matahari pun kini kian meninggi dan waktu menunjukkan pukul 13.04. pemuda yang tadinya tertidur tenang di suguhi pemandangan yang ramai oleh teman temannya

'sumpah. . Gw pen istirahat aja ga bisa anjggg' pikirnya kesal, ya bagaimana ga kesel?

Sekitar ada 7 orang lah mereka di dalam ruangan ini, termasuk Rian juga. .

Mereka adalah teman teman Kaesha dan juga Rian, atau bisa di katakan Geng mereka 'Zervanos' yang sedang datang menjenguk Rian

"Minimal tahan banting lah, iya ga bro?" Celetuk Zakir, emang rada rada nih anak

Ucapannya di angguki oleh Rio "Bener sih, tahan banting pas di jalan. Di sini engga ckckckk" tambahnya

Rassya yang mendengar ucapan atau lebih tepatnya sindiran mereka tertawa "anjir Lo berdua hahaha bisa bisanya anjirr"

"Anjg lo mikir kek, ya masa gw tahan banting setelah jatuh dari gedung skolah yang bisa di bilang tinggi itu anying?! Gila ye" ucap Rian tak terima

Ya bener sih. . Ga mungkin dia tiba tiba jadi Spiderman njir, gila kali

Mala hanya menggelengkan kepalanya sembari terkekeh kecil akan candaan yang mereka lakukan, mau dalam keadaan susah mereka masih bisa saja bercanda begini. .

"Udah ges, jangan di ganggu orangnyaa. . Nanti makin ngambek hahaha" timpal Lisa yang juga ikut menjahili Rian

"Ututu jangan ngambek yang ganteng, nanti ga di sukain balik sama crush lu itu" kini Mala ikut menjahilinya sehingga membuat satu ruangan tertawa

Ah sial kenapa malah berita tentangnya menyukai Rey menyebar begitu cepat, padahal dia berusaha untuk tak bocor. . Atau emang ada yang tak sengaja mendengarnya

Yasudahlah biarkan saja, mau bagaimana lagi? Menyangkal pun tidak bisa hahaha
"Diam Lo, mau gue keluarin Lo di grup" balasnya sedikit kesal

"Mang lu ketua? Enak aja lu manusia" Kaesha menatap sinis Rian

Rian hanya cengengesan "Ya tapi kan gue wakil lo hehehehe" . . .

Kaesha memutar matanya malas dan mendudukkan dirinya di sofa kosong di sana "Rapat dadakan bentar" dirinya befikir sebentar sebelum berbicara, bimbang. . dia tidak mau mencelakai anak buahnya

"Jadi gw ada masalah. . Bukan masalah gw tapi temen gw, not just friend. Dia sahabat gw yang udah lama temenan sama gw" Kaesha menjeda perkataannya, menatap anggotanya satu persatu sebelum melanjutkan perkataannya

"Dan gw butuh bantuan kalian buat nyelesaiin masalah ini. . tapi ini agak membahayakan nyawa kalian, jadiii yang emang ga mau atau masih sayang nyawa mending undur diri aja. . Dan yang bersedia silahkan. ." jelasnya, meyakinkan mereka yang ada di ruangan itu untuk tidak mengambil keputusan yang salah

Ketujuh orang yang berada di ruangan menatap Kaesha dengan bingung. .

Ada sedikit keraguan di hati mereka sebenarnya, tapi mereka juga ingin membantu ketua mereka.

Hanya sang ketua yang selalu senantisa membantu dan menjaga mereka selama mereka ada masalah. . Perannya sangat berjasa bagi beberapa dari mereka. .

Mala mengangkat tangannya dirinya bersedia membantu, lagian tak ada yang peduli atau pun memerahinya di rumah jika dia pulang terluka atau pun menginap di RS

"Gw bisa. ." ucap dirinya dengan penuh keberanian, Kaesha mengangguk dan melihat anggotanya yang lain

Rian mengangkat tangannya "Gw sebenarnya bisa, cuman karena kondisi gw kek gini. . Jadi maaf ga bisa bantu"

"Yaiyalah, tapi gapapa kok. Yang lain?" Kaesha menatap satu persatu sisanya terdapat banyak keraguan di wajah mereka

"Akuu! Aku mau aku mau!" Lisa pun ikut mengangkat tangannya, dirinya takut tapi egonya untuk membantu ketuanya itu lebih besar dari rasa takutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐔𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang