[ Seoul, 2011 ]
Dengan pakaian lusuhnya, ia berjalan menelusuri jalanan gelap dan hanya ada lentera lentera cantik yang menuntutnya menuju suatu tempat.
Sungguh dia sangat lelah, berjalan dari ujung sana hingga ke rumah besar ini ditambah lagi dia belum ada makan malam, untuk hari ini.
"Apakah aku memang harus kembali kerumah?" Ucapnya lirih sebelum tangannya terangkat untuk mengetuk pintu kayu rumah itu.
tokk...tokk...
Dia memundurkan langkah 3 kali ke belakang, menunggu seseorang untuk membukakan pintu itu. Lumayan lama tidak ada yang merespon hingga akhirnya pintu itu terbuka dan menampakan seorang remaja yang seumuran dengannya.
Pakaiannya sangat bagus dan nyaman, dia hanya menatapnya tanpa niat untuk memilikinya.
"Mencari siapa?" Tanya remaja di hadapanya, ia kembali fokus dan menatap mata remaja dihadapannya karna sedari tadi dia menunduk.
Ada rasa khawatir dan rindu didalam hatinya.
"Aku mencari Ny. Irene, apakah dia ada?" Ucap remaja berpakaian lusuh itu lirih.
Suara langkah terdengar mendekat, ia semakin dalam menundukan kepalanya.
"Ada siapa, Na?"
"Tidak tau, ma. Tapi tadi katanya dia mencari mama."
"Mencariku? Benarkah itu?"
Remaja pendek itu berusaha untuk mendongak dan hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kecil.
"Ayo masuk, kamu pasti kedinginan."
Mengapa perempuan cantik itu sangat baik?
"Siapa, ma?"
Kali ini remaja yang lebih tua darinya datang dan duduk di sebelahnya.
Sungguh, tepat di sebelahnya.
"Ini, kayaknya dia mengenal mama."
"Siapa namamu?"
"Aku Nantha."
"Tidak usah takut begitu, bisa ceritakan mengapa kamu kesini?"
Akhirnya dia berusaha mendongak untuk menatap semua orang disana, namun tidak ada orang yang dia cari.
Tujuannya kemari adalah mencari papanya.
"Aku mencari papa dan kemaren papa memberikan alamat rumah ini jika aku mau bertemu dengannya."
"Papa? Maksudmu?"
Nantha dapat melihat anak tertua disana berdiri dan bertanya padanya dengan nada tinggi.
Dia tau jika akhirnya akan seperti ini. Memang nyatanya Nantha tidak diperbolehkan untuk membuat pilihan oleh semesta.
"Pradanu Karion Juliawan."
"Mengapa kamu mencari papaku?" Remaja seumurannya dengan kasar mendorong bahunya hingga dia terjungkal kebelakang.
Perempuan itu melerainya dan berusaha untuk menahan air matanya, Nantha melihat semuanya.
"Maafkan aku jika aku merebut papa kalian, tapi dia juga papa ku. Dia bilang dia akan bertanggung jawab untuk menanggung biaya hidupku juga dan sebenarnya semua itu hanya ancaman supaya aku tidak memberitahu semua orang tentang kebenaran yang telah terjadi."
Nantha mengusap air matanya yang sudah mengalir dari sudut matanya.
"Mama, apakah kita telat mengetahui kebenarannya?"
Dia tertawa sendu dan pilu.
"Ternyata benar kata papa, aku hanya anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya sendiri bahkan saudaraku saja tidak mengenaliku."
Dia berdiri dan berjalan melewati semua orang yang kebingungan, namun langkah tiba tiba terhenti ketika mendapati papanya mendengarkan semuanya dari tangga.
Menatap papanya dengan tatapan sedihnya.
"Lebih baik papa tidak memberikan ku pilihan lagi, jika aku tau hanya ini dan semua ini yang kudapatkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]
Acak[ with - nct dream and itzy ] Kehilangan pasti menjadi akhir dari semuanya