Menempelkan foto yang dia temukan kemaren di dekat dinding di ruang rahasia miliknya yang berada di kamarnya. Ada beberapa foto yang sempat dia ambil secara diam diam, yaitu foto kakaknya yang masuk dan keluar dari sebuah klub.
Dia mengumpulkan semuanya menjadi satu. Informasi satu persatu dia cari dan dapatkan, menempelkan foto foto yang dia dapat bagaikan kepingan puzzle yang menghilang. Dia mencari semuanya sendirian seperti ini.
"Siapa laki laki yang berada di tengah itu?" Berguman sambil berjalan naik untuk kembali ke kamarnya.
tukk...
Kepalanya terhantup oleh dinding yang berada di atasnya.
"Astaga ini sakit sekali, bisa bisanya aku melupakan yang satu ini."
Suara ketukan di pintu kamarnya membuat atensi matanya beralih kearah pintu berwarna coklat yang terdengar sedang di ketuk, menutup terlebih dahulu pintu rahasia itu dan mengembalikan lukisan indah pada tempatnya supaya tidak ketahuan.
"Iya, sebentar."
Dengan langkah cepat dia segera membuka pintu kamarnya dan terkejut mendapati Narendra yang sudah berdiri didepan sana dengan pakaian yang sangat rapi.
Dia melirik kearah jam dindingnya, lalu menutup kembali pintu kamarnya.
"Kakak mau pergi kuliah?"
"Iya, kamu kok belum siap siap?"
"ah, aku lupa ngasih tau, hari ini aku pergi sore jadi pulangnya agak malam karna jadwal pagi sampai siang ini dipakai kakel buat ujian."
"Begitu ya, yaudah nanti kakak janji bakalan anter kamu dan kakak bakalan pulang lebih awal hari ini."
"Tidak perlu, aku bisa pergi dengan Lea saja."
Laki laki di hadapannya hanya mengangguk lalu beralih mengacak acak rambut adeknya sebelum akhirnya pamit untuk pergi kuliah.
Tidak usah di tanya Haikal kemana, laki laki itu sudah pergi bekerja sejak tadi pagi.
Sekarang saja masih jam 8 pagi, masih lama untuk Rajiela berangkat kesekolah. Lagian dia tidak berbohong kalo bakalan berangkat agak sore karna emang jadwalnya begitu.
"Apa aku harus mencari sesuatu di kamar mereka?"
Tidak langsung pergi kekamar kakaknya, namun dia kembali kekamar terlebih dahulu untuk mengambil sarung tangan dan plastik yang biasa di pakai polisi untuk mencari atau mengambil barang bukti.
Membuka secara perlahan kamar Narendra yang berada di lantai satu, menutupnya kembali sebelum akhirnya mencari suatu barang yang dia kira penting.
Hampir 30 menit mencari, tidak ada apapun yang dia temukan. Dari lantai sampai dalam lemari pun hasilnya tetap saja nihil.
Sekarang dia beralih kekamar Haikal yang tidak jauh dari kamar Narendra, dia terheran heran mengapa kedua kakaknya memiliki selera yang sama dengannya. Kamar dengan suasana berwarna merah, hitam, biru dan ungu yang bercampur bagaikan galaxy.
Sudah mencari selama satu jam lebih di kamar Haikal, yang dia temukan hanyalah kotak cincin yang sangat indah. Dia belum ada membuka kotak itu, dengan penasaran dia membukanya dan dia cukup terkejut dengan apa yang dia lihat.
Kotak cincin yang berbentuk persegi kecil itu ternyata menyimpan beberapa hal seperti ada 7 buah cincin yang sama, 5 kalung polos tanpa liontion nya, dan sebuah surat yang terlipat di dalamnya.
Dia mengambil foto dari semua barang itu, lalu mengambil suratnya. Kembali fokus mencari yang lain lagi, hingga dia teringat bahwa ada satu laci yang belum dia buka. Berjalan mendekati laci yang belum dia buka tersebut, menarik dengan perlahan laci tersebut.
Apa lagi sekarang?
Terdapat banyak sekali beberapa tulisan tangan, gambaran tangan yang sangat indah, surat surat yang sudah mulai kusam, dan beberapa foto yang di taruh terbalik.
Mengambil semua foto itu dan mengamatinya dengan seksama, ada kedua kakaknya dengan 2 orang lainnya.
"Bukannya dia yang pergi bersama kak Narendra ke klub?"
Sedang asik mengamati semua itu, tiba tiba ada suara pintu terbuka dengan cepat dia berbalik badan dan menutup laci itu dengan sangat hati hati. Mengambil beberapa foto tadi serta surat yang berada di dalam kotak cincin itu.
"Ngapain disini?"
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]
De Todo[ with - nct dream and itzy ] Kehilangan pasti menjadi akhir dari semuanya