[06] Takdir Terlupakan

147 135 5
                                    

Melangkah lunglai memasuki rumahnya, sangat sepi padahal sudah siang hari. Dirumah ini seperti tidak ada kehidupan sama sekali, dia berlari menuju kamar adeknya. Hasilnya nihil, tidak ada siapapun di dalam dengan pintu tidak terkunci begitupun kamar kakaknya.

Apakah dia sedang ditinggalkan?

Mencoba untuk menenangkan pikirannya, dia mengambil bir kaleng milik kakaknya di dalam kulkas dan meneguk habis bir itu. Dia sekarang sedang tiduran di atas sofa sambil menunggu kedua saudaranya yang mungkin sedang pergi keluar.

ceklekk...

Mendudukan dirinya setelah mendengar suara pintu yang di buka, dia menoleh kesamping. Melihat kedua saudaranya yang terlihat sedang akur dengan banyaknya kantong belanjaan di tangan mereka.

"Kalian dari mana?" Tanya Narendra sambil mengambil semua kantong belanjaan yang di bawa oleh Rajiela.

Tidak ada yang menjawab, mereka hanya melakukan kegiatannya masing masing. Mengabaikan Narendra yang mulai merasa bersalah.

"Maaf, seharusnya aku izin pada kalian kalo aku mau menginap di rumah teman." Ucapnya berbohong.

Masih tidak ada yang meresponnya, keduanya sama sama memasang wajah dingin dan cueknya.

"Apa kalian mendengarku?" Usaha Narendra untuk kesekian kalinya.

Akhirnya, sang adek menoleh lalu menatap kakaknya tajam.

"oh. Aku tidak tertarik."

Setelah itu Rajiela pergi dari sana, kembali kekamarnya, menguncinya lalu kembali menangis terisak di depan pintu.

Terdengar beberapa kali gedoran pintu yang di buat oleh Narendra, namun tetap saja dia enggan sekali berlama lama menatap mata sendu kakaknya itu.

"Sudahlah, Na. Makan sana, biar aku yang membujuk Rajiela."

Untung saja masih ada Haikal yang bisa menjadi penengah diantara keduanya.

"Rajiel buka pintunya."

ceklekk...

Dengan pelan dia membukanya, Haikal segera menarik sang adek kedalam dekapannya. Menepuk pelan pundak gadis itu, berusaha untuk menenangkannya.

"Minta maaflah pada Nana."

"Iya."

- Sulung & Bungsu -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sulung & Bungsu -

Membersihkan rumah adalah tugas ketiganya ketika hari libur seperti sekarang. Berbaikan kemaren bukanlah hal yang muda untuk Rajiela, hanya saja dia tidak sanggup menahan air matanya.

Sekarang, Rajiela beralih kekamar kedua orang tuanya, membersihkan kamar itu secara teliti. Keduanya meninggal tanpa pesan dan salam perpisahan sama sekali, itu yang membuat Rajiela tumbuh dengan rasa penasaran dan kecewa.

Menyapu sudut demi sudut, hingga sebuah foto ikut tersapu. Foto tiga remaja laki laki yang terlihat sangat akrab, ada dua kakaknya disana dan juga seorang remaja laki laki yang tidak dia kenali. Ia penasaran tapi tidak berani bertanya pada sang kakak, jadi dia hanya menyimpan foto itu lalu segera menyelesaikan pekerjaannya.

"Apakah kamu ada tugas?" Tanya Narendra yang tiba tiba sudah berada di sampingnya.

Rajiela tentu saja terkejut, hal itu membuat Narendra mengerutkan keningnya bingung.

"ah, maaf kak. Apa tadi?"

"Kamu kenapa sih?"

Rajiela dengan cepat menggeleng.

"Apa ada yang salah?" Tanya Narendra lagi.

Tetap saja Rajiela hanya meresponnya dengan gelengan kepala.

"Ya sudah, buruan di selesaikan habis itu makan siang. Kak Haikal udah siapin makanan buat makan siang."

"Iya."

Setelah di rasa Narendra sudah kembali ke lantai satu, dia terduduk lemas sambil bersandar di tembok. Jantungnya rasanya mau copot saja.

"Astaga aku pikir, aku akan ketahuan."

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tbc.

TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang