[ Seoul 2022, Agt 23 ]
Pertengkaran terjadi. Haikal terus memukul wajah Narendra dan Narendra hanya pasrah disana.
Bukannya Narendra tidak bisa membalas pukulan kakaknya, hanya saja dia terlalu lemas untuk membalaskannya.
"Kak Haikal!"
Haikal menghentikan pukulannya. Menjatuhkan Narendra kelantai dan menjauh dari tubuh adeknya.
"Berhenti. Jangan buat masalah, lagi."
"Dia sudah keterlaluan, Ji."
Rajiela menghela napas kasar. Menatap manik kembar kakaknya dan tersenyum tipis.
"Kita ngomong baik baik ya? ah, biarkan aku ngomong sama kak Nana dulu. Kakak jauh jauh sana!"
Haikal mendengus kesal, tapi dia tetap pergi menjauhi kedua adeknya.
Sakit juga tangannya dibuat pukulin wajah gantengnya Narendra.
Rajiela membantu kakaknya berjalan ke sofa yang ada di ruang tengah. Menyuruh Narendra untuk duduk di sofa dan Rajiela pergi ke kamar untuk mengambil kotak obat.
Kembali lagi setelah mendapatkan kotak obat tersebut. Mulai mengobati luka Narendra secara perlahan.
Narendra tersenyum tipis kearah adeknya. Adek kecilnya yang dulu sudah tumbuh dengan sangat baik. Rajiela benar benar tumbuh menjadi sosok yang sangat kuat dan tegar.
"Kenapa pergi ke klub lagi? Sama kak Athares lagi?"
Narendra menganggukan kepalanya dengan perasaan bersalah mulai mengganggunya lagi.
"Kak, kak Haikal itu paling malas dengar berita soal kakak pergi ke klub kayak gitu. Bisa berhenti aja ga?"
Narendra menatap mata adeknya yang masih sibuk mengobati luka di wajahnya.
"Dek, kalo kakak pergi gimana?"
"Maksudnya? Pergi kemana dulu?"
Mata itu tidak pernah bisa berbohong.
"Pergi menyusul Nantha, mama dan papa."
Rajiela berhenti mengobati luka Narendra. Dia terdiam disana. Menatap manik coklat kakaknya.
"Berhenti ngomong aneh kayak gitu ya?"
Narendra menggelengkan kepalanya.
"Dek, kakak capek. Sakit."
"Sakit? Kak, makanya berhenti pergi ke tempat itu ya? Fokus aja dulu sama kuliahnya. Bertahan sebentar lagi ya?"
"Kakak ga janji ya? Maafin, kakak-"
tukk...
Mereka berdua langsung menoleh kearah tangga. Mereka melihat Haikal yang sedang melemparkan kaleng kosong ke lantai.
"Kak, nanti kotor lagi!"
"Biarin. Lagian, kalian ngomongin apaan sih? Seru banget kayaknya."
Narendra tertawa pilu. Menatap kakaknya yang tidak berubah, menurutnya.
"Kak, aku ijin ya?"
"Kemana lagi?!"
Takut banget lihat Narendra di amuk lagi sama Haikal. Takut tuh muka ganteng malah tambah babak belur.
"Maafin Nana ya?"
"Aneh kamu."
Rajiela melirik sekilas kearah kakaknya. Hatinya terasa sangat sakit ketika melihat senyum diwajah kakaknya semakin lebar.
Narendra menoleh kearah Rajiela disebelahnya. Mengusap kepala Rajiela pelan.
"Hei, adeknya kakak. Makasih ya."
[ ii. epilog ]
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]
Random[ with - nct dream and itzy ] Kehilangan pasti menjadi akhir dari semuanya