[14] Benci Kenyataannya

128 133 4
                                    

[ Seoul, 2012 ]

Hujan deras sedang mengguyur kota seoul malam ini. Berniat ingin mengantarkan Haikal ke tempat les lalu mengantarkan si tiga bungsu ini ke tempat les juga.

Selama perjalanan menuju tempat les Haikal semuanya baik baik saja, tidak ada yang terjadi. Haikal turun dari mobil dengan payung hitamnya, berpamitan pada orang tuanya lalu masuk kedalam karna cuaca yang sangat dingin.

Terlihat dari kaca spion Narendra sedang bercerita pada Rajiela tentang hari harinya selama disekolah. Anak berusia 9 tahun itu hanya tersenyum menanggapi cerita kakak keduanya.

"Apakah sebagus itu? Aku ingin melihatnya."

Narendra menepuk pundak adeknya.

"Aku akan mengajakmu bermain di sana lain kali, besok tidak bisa karna aku harus pergi ke rumah nenek."

Anak perempuan itu cemberut.

"Hai, apa kamu mau bermain ke taman dekat rumah? Besok aku akan membawamu kesana." Sahut Nantha berusaha membuat adeknya kembali tersenyum.

Narendra tau jika Rajiela akhir akhir ini sangat dekat dengan Nantha, bahkan tidur pun harus berdua. Tapi, Narendra tidak cemburu pada Nantha justru dia kasihan.

"Hai kalian, apakah sekolah hari ini menyenangkan?" Tanya sang papa dengan tangan yang memberikan permen satu persatu ke mereka.

Sedangkan sang ibu menoleh kebelakang dengan senyum manisnya.

"Tidak, hari ini tidak menyenangkan." Jawab Rajiela kecil dengan logat lucunya.

Narendra langsung menghibur adeknya begitupun dengan Nantha.

Tiba tiba ada lampu silau yang menyorot mereka semua dari sebelah kanan saat mobil yang mereka tumpangi akan menyebrang.

Bukan lampu jalanan melainkan lampu sebuah truck yang melaju kearah mobil mereka.

brakk...

Mobil itu terhantam sangat keras dan berputar putar sangat jauh. Dalam keadaan terbalik semua orang disana segera menelpon bantuan dan segera mengevakuasi semua orang yang ada di dalam.

Yang pertama di selamatkan adalah Danu, dan yang kedua adalah Irene. Anak anak berada di bagian tengah jadi sangat sulit untuk di selamatkan.

Bahkan dengan bantuan polisi dan detektif pun memakan waktu yang sangat lama.

Di dalam sana Nantha memeluk adeknya sangat erat, dia masih sadar namun seluruh badannya terasa sangat kaku dan susah di gerakan.

"Kak, aku takut." Lirih Rajiela.

Nantha hanya tersenyum dan tetap memeluk adeknya.

Selanjutnya yang berhasil diselamatkan adalah Narendra. Semua orang yang sudah berhasil di selamatkan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Percikan api dengan cepat menyebar hampir ke sebagian mobil itu karna efek bensin. Nantha ketakutan tapi pelukannya pada sang adek tidak pernah lepas.

Semua orang mulai panik dan berhasil menyelamatkan Rajiela yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Waktu ingin menyelamatkan Nantha dengan cepat mobil itu terbakar dan meledak.

duarr...

Nantha tidak dapat di selamatkan, hanya suara lirih dari semua orang yang terdengar dan teriakan ketakutan mereka semua.

Nantha meninggal saat itu juga.

jujur waktu nulis ini, aku ke ingat sama drama the uncanny counter. pas gitu ga sih?

TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang