22. Markas D'eagle

194 17 45
                                    

Follow instagram :
@cloudxbellz
@tiaa.yerin
@devandra_adityaa
@urshanny_
@pryanka.hann
@alderishakayy

Bintangnya jangan lupa dipencet ya kak 👍🏻

Happy Reading!!

Mella mengendarai motornya ugal-ugalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mella mengendarai motornya ugal-ugalan. Motor itu melesat dengan cepat membelah jalanan raya yang tidak terlalu padat dengan kendaraan.

Setelah sampai di markas, Mella tersenyum miring di kala melihat sang ketua geng berada di markas.

"Benar-benar waktu yang tepat," gumamnya.

"Selamat sore wahai Ketua," sapa Mella sambil menepuk bahu Devandra. Ini sudah menjadi kebiasaannya dalam menyapa setiap anggota D'Eagle.

Devandra menoleh menatap Mella, wajahnya terlihat pucat hari ini, bibirnya tersenyum tipis. "Gimana Yerin di sekolah?" tanya Devandra.

"Hm, it could be the worst day of hers. She has been crying for three hours," ujar Mella.

Devandra langsung menegapkan posisi duduknya. "Ada apa?" tanyanya lagi.

Mella akhirnya mencapai posisi duduk ternyaman untuknya, sebelum akhirnya menceritakan berbagai kejadian-kejadian yang menimpa Yerin hari ini. Mella menjelaskannya sangat detail. Perkara memberikan laporan, Mella ahlinya.

"Damn!" geram Devandra emosi. Ia bangkit berdiri dan menuju kamarnya.

"Calm down! Lo gak bisa nyelesain masalah dengan emosi," tegur Mella.

Devandra berhenti melangkah dan kembali duduk, keringat dingin mulai membasahi tubuhnya lagi. Bahkan, rambutnya pun basah. Dan sialnya, rambutnya yang basah itu menambah kesan sexy pada Devandra.

Mella meraih obat-obatan Devandra lalu melempar berbagai bungkus pil itu ke tangan Devandra. "Minum obat lo! Jangan mati. Nanti D'Eagle hancur," tutur Mella. Ia perhatian tapi gengsi.

Devandra terkekeh pelan. "Kalo gue gak ada, lo yang bakal gue angkat jadi ketua," ucapnya. Kemudian ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah amplop.

"Ini, surat perjanjian yang udah gue buat. Perjanjian kalo lo yang bakal gantiin gue sebagai ketua kalo gue udah gak ada." Devandra menyodorkan surat itu kepada Mella. Mella tercengang sekaligus marah.

"Apa, sih?! Apa-apaan lo ngomong begitu?!" sentak Mella.

Devandra menggeleng pelan. "Gue cuma mau lo yang mimpin geng ini nantinya. Lo itu perempuan yang bijak, bisa bela diri, bisa balap, dan banyak lagi. Gue rasa, lo hampir ngalahin gue dalam hal apa pun."

Mella menghela nafasnya pelan. "Minum obat lo!" titahnya tegas berniat mengubah topik, ia tak mau membahas topik itu lebih lagi.

"Gak mau, maunya sama Yerin," ucap Devandra dibalas helaan nafas malas oleh Mella.

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang