Follow instagram :
@cloudxbellz
@tiaa.yerin
@devandra_adityaa
@urshanny_
@pryanka.hann
@alderishakayyBintangnya jangan lupa dipencet ya!!
Happy Reading!
"Maafin aku, ya? Nanti pulang kita ke psikiater."
Ucapan Devandra membuat Yerin mengangkat kepalanya, dan duduk menghadap cowok itu. "Psikiater? Yang bener aja."
"Kamu pasti trauma, Yerin..," lirih Devandra penuh sesal.
"Ngerti apa lo tentang trauma? Emang lo pernah ngerasain yang namanya trauma?" tanya Yerin datar.
Devandra tertegun, bagaimana ia bisa menceritakan semua yang ia sembunyikan? "Bukan gitu..," ucap Devandra seraya hendak mengusap pipi Yerin, namun tangannya terlebih dahulu ditepis dengan kasar.
"Jangan pegang-pegang gue!" bentak Yerin.
"Yerin, I know it was my fault. So what should I do?"
"Ya, jangan nanya gue! Lo laki-laki harusnya bisa nyari solusi!" ketus Yerin.
Devandra berusaha menampilkan senyuman. "Marahnya jangan lama-lama ya..," ucap Devandra kali ini membelai rambut Yerin.
Yerin kembali menepis tangan kekar Devandra dengan kasar. "Gue bilang jangan pegang-pegang!" bentak Yerin lagi.
Devandra menipiskan jarak antara ia dan Yerin, membuat Yerin mundur hingga kepalanya nyaris terbentur ke dinding apabila tidak ditahan oleh Devandra.
Yerin mengambil bantal yang terletak di atas brankar. "MENJAUH DARI GUE! LO PASTI MAU NGELAKUIN HAL YANG SAMA KAYAK KEMARIN MALAM, IYA KAN?!" Yerin menaikkan suaranya sembari memukul Devandra menggunakan bantal yang digenggamnya.
"Menjauhlah...," lirih Yerin dengan sebuah isak tangis yang lolos dari bibirnya.
"I hate you!"
Sakit mendengarnya, seperti sebuah tombak yang menusuk hati. Devandra mulai meneteskan air matanya di hadapan Yerin, tak kuasa lagi menahannya.
Devandra memalingkan wajahnya sejenak, hendak menyeka air matanya yang mengalir deras. Ia menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan.
Tak berselang lama, terlihat pintu UKS dibuka dengan kasar, menampilkan sesosok laki-laki yang terlihat kekar dan gagah, dengan sorot matanya yang menandakan bahwa lelaki ini benar-benar tersulut emosi.
Laki-laki itu maju dengan tangan yang terkepal kuat. "LO APAIN ADEK GUE?!" murka Aiden seraya mencengkeram kerah kemeja Devandra.
"BRENGSEK!" cecarnya kemudian memberikan bogeman tepat di wajah Devandra.
Yerin memilih untuk tidak ikut campur, ia memojokkan diri di sudut dinding dengan memeluk bantal. Pikirannya masih berkecamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA
Teen Fiction[ CERITA SUDAH DIREVISI! BACA DESKRIPSI SEBELUM MEMBACA! ] Devandra Aditya Wijaya, seorang remaja yang memimpin suatu geng motor bernama D'Eagle. Devandra terkenal pintar, berprestasi, ahli bela diri, raja jalanan kedua di kotanya, dan terkenal deng...