13. Punya Devan!

464 25 0
                                    

Votenya jangan lupa di pencet ya prendd.

Follow instagram :
@cloudxbellz
@tiaa.yerin
@devandra_adityaa
@urshanny_
@pryanka.hann
@alderishakayy

Happy reading!!

Devandra mengetuk pintu rumah Yerin beberapa kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devandra mengetuk pintu rumah Yerin beberapa kali. Namun tidak ada jawaban. Kemudian ia mencoba memanggil Bibi Dita.

“Bi? Bi Dita ada di dalam?” tanya Devandra sembari mengetuk pintu rumah mewah itu sekali lagi.

Pintu rumah Yerin terbuka, menampilkan sesosok wanita paruh baya yang menatapnya dengan tatapan gelisah. “Iya, ada apa?”

“Em, Yerin ada?” tanya Devandra.

“Oh, anu... Yerin tadi pergi jalan kaki, tapi saya gak tahu dia ke mana. Saya pikir tadi sama Tuan Devan,” jelas Bi Dita.

“Oh, gitu ya. Ya udah makasih ya,” ucap Devandra sambil tersenyum kaku. Pikiran Devandra tertuju kepada suatu hal, lalu segera menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari rumah Yerin.

✿✿✿

Yerin berjalan tanpa tujuan di tengah dinginnya angin malam. Bukan apa-apa, hanya saja gadis itu sedang bosan dan ingin berada di ruang terbuka.

Yerin sampai lupa, jika ia bisa menghubungi Devandra apabila sedang bosan atau apa pun. Mungkin, karena gadis itu masih dalam fase adaptasi dari kehidupan jomlo.

Dari kejauhan, Yerin melihat mobil Devandra yang terparkir di tepi taman komplek. Terlihat sangat jelas pemilik mobilnya sedang bersandar di pintu mobil dengan ponselnya. Sesekali cowok itu melihat ke sekeliling. Kemudian tangannya bergerak menelepon seseorang.

Detik selanjutnya, ponsel Yerin menyala dan berdering. Gadis itu tersenyum tipis. “Bisa-bisanya gak nyadar gue disini.” Gadis itu kemudian mengangkat telepon dari Devandra.

“Kamu habis dari mana?!” tanya Devandra kelepasan membentak Yerin.

Yerin terkejut ketika mendapati dirinya dibentak oleh Devandra. “Gue tadi habis ketemu Monica di taman. Gue ada di dekat bangku taman belakang mobil kamu,” jawabnya. Setelah itu, Yerin mengakhiri panggilan itu.

Devandra dengan cepat menemukan gadis itu dan menghampirinya.
Yerin tampak takut melihat Devandra dengan mata yang berkaca-kaca. Devandra telah mengetahui penyebabnya.

Devandra menghela nafasnya pelan, ia memeluk gadis itu. “Maaf, Baby Girl. Tadi kelepasan bentak kamu. Aku gak bermaksud begitu, Yerin. Aku cuma khawatir karena kata Bibi kamu gak ada di rumah padahal ini udah malam.”

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang