[ CERITA SUDAH DIREVISI! BACA DESKRIPSI SEBELUM MEMBACA! ]
Devandra Aditya Wijaya, seorang remaja yang memimpin suatu geng motor bernama D'Eagle. Devandra terkenal pintar, berprestasi, ahli bela diri, raja jalanan kedua di kotanya, dan terkenal deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
17:45 WIB
Yerin memarkirkan mobilnya di garasi rumah pribadinya. Hari ini, ia memutuskan untuk tidur di rumah pribadinya.
Yerin tampak bingung dengan keadaan rumahnya dengan lampu yang menyala. Padahal, tadi ia ke markas geng D'Eagle dan tidak ada seorang pun di rumah pribadinya.
"Kok lampunya nyala sih?" gumamnya bingung.
Yerin dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumahnya, khawatir apabila akan ada penyusup ataupun pencuri yang membobol rumahnya.
Tetapi, bukannya menangkap sesosok penyusup ataupun sesosok pencuri, Yerin justru mendapati kakaknya yang sedang berduaan bersama Kayla di ruang TV. Mereka tampak bermesraan dan sesekali tertawa menonton film ber-genre komedi tersebut.
Pemandangan yang sungguh Yerin benci. Ia muak ketika melihat kakaknya bersama musuhnya. Bayang-bayang kejadian di sekolah tadi kembali terputar di ingatannya.
Aiden menoleh ke arah pintu rumah ketika menyadari seseorang telah masuk. "Oh? Udah pulang ternyata," ucapnya singkat lalu kembali menonton film.
Kayla menoleh menatap Yerin dengan raut wajah ceria. "Hai, Yerin!!" sapanya ramah.
Yerin membentuk sebuah senyuman terpaksa dan melambaikan tangannya dengan kaku. "Hai," balasnya.
Yerin menarik napas sedalam-dalamnya lalu menghembuskannya perlahan, berniat untuk menenangkan diri.
"Kalian sejak kapan disini?" tanyanya.
"Oh? Kita tadi nonton film disini dari jam lima kalo gak salah," jawab Kayla.
"Tadi gue di ajak Aiden datang kemari," lanjutnya memberi penjelasan.
Tatapan Kayla beralih menatap Aiden. "Babe... Yerin boleh ya, nonton film bareng kita?" ucap Kayla memohon dengan manja.
Aiden berdeham pelan untuk menstabilkan suaranya. "Hm, boleh," jawabnya singkat.
Kepala Aiden naik menatap Yerin yang masih mematung di tempat. "Tunggu apa lagi? Sini duduk dekat gue," ucap Aiden.
