[ CERITA SUDAH DIREVISI! BACA DESKRIPSI SEBELUM MEMBACA! ]
Devandra Aditya Wijaya, seorang remaja yang memimpin suatu geng motor bernama D'Eagle. Devandra terkenal pintar, berprestasi, ahli bela diri, raja jalanan kedua di kotanya, dan terkenal deng...
Epilog • • • Kegelapan Langit Malam yang Tak Ada Ujungnya
Ayo ayo! Ini chapter terakhir kita sebelum berpisah!! Di share, vote, and komen yaaa!!
Happy reading, prend!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini, kedua geng yang biasanya tidak pernah akur tersebut berkumpul di markas Black Demons. Bahkan, mereka yang masih dalam usia pelajar jenjang SMA, masih setia dengan seragam putih abu-abu yang mereka kenakan.
"Gue udah tonton file yang kalian kasih terkait kematian Radeos. Dan ternyata memang kalian tidak bersalah atas tuduhan ini. Dengan ini, gue sebagai ketua geng Black Demons mengajukan perdamaian antara geng kita."
Devandra tersenyum tipis. "Gue sebagai ketua geng D'Eagle menerima pengajuan perdamaian dari pihak Black Demons."
Setelah Devandra berucap seperti itu, semuanya bersorak gembira. Karena, pada akhirnya mereka bisa berdamai kembali seperti saat masa pimpinan Paul alias D'Eagle angkatan ke-14.
Dahulu, mereka benar-benar akrab dengan anggota Black Demons, bahkan tak jarang ada yang menjalin hubungan asmara. Mereka benar-benar seperti satu keluarga tak sedarah.
Dan kini, situasi tersebut dapat kembali berkat seorang gadis yang bernama Mella. Gadis itu yang menjadi peran utama dalam menyelesaikan seluruh permasalahan ini.
✿
"Gimana kabar lo?" tanya Aiden sambil melangkah mendekati Devandra yang tengah bersantai di balkon.
Devandra menoleh sejenak. "Buruk," jawabnya dengan jujur.
Aiden menghela napas pelan. "Gue paham lo masih berduka, Devandra. Tapi apa lo gak kasihan sama mata lo yang kantong matanya makin besar dan menghitam itu? Ini udah hampir setahun setelah kematian Yerin."
Devandra tertunduk, dia menutup buku cetak matematika yang tengah dia baca. "Gue ngidap gangguan tidur, Den. Terlebih, gue masih sering nangisin Yerin."
Aiden mengangguk pelan tanda mengerti. "Cowok itu, kalau lagi sedih, yang nangis hatinya. Dan gue tau, seorang Devandra hampir gak pernah nangis. Dan sekarang lihat, siapa yang berhasil membuat lo nangis selama ini?"
"Ternyata, adek gue gak salah memilih pasangan. Dia beruntung, selama hidupnya yang singkat itu, udah dipertemukan sama orang yang benar-benar takut kehilangan dia. You are the first and the last love of hers," sambung Aiden.
"Gue tau, awalnya lo benci sama gue. Makanya, sikap lo ke Yerin berubah karena tau dia pacaran sama gue," kata Devandra.
"Iya, dan gue benar-benar menyesal. Kala itu, gue benci lo karena dengar desas-desus D'Eagle yang bunuh Radeos. Sedangkan lo itu ketuanya," jelas Aiden membuat Devandra mengangguk paham.
