43. Sejuta Kenangan

544 8 0
                                    

Follow instagram :
@cloudxbellz
@tiaa.yerin
@devandra_adityaa
@urshanny_
@pryanka.hann
@alderishakayy

Happy reading!!

Samuel menelepon Andreas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel menelepon Andreas. Tak membutuhkan waktu yang lama, Andreas menjawab panggilan tersebut.

"Lo lagi kawal Devandra, kan?" tanya Samuel langsung to the point.

"Iya, so far aman kok. Dia cuma lagi duduk di samping mobilnya sambil nostalgia," kata Andreas menjawab pertanyaan Samuel dari seberang sana.

"Bagus, jagain terus. Jangan sampai terjadi apa-apa," pesan Samuel.

"Pasti," jawab Andreas.

Setelah itu, Samuel terlebih dahulu memutuskan panggilan telepon itu. Atensinya tertuju pada Justin dan Sena.

"Lo berdua bukannya bentar lagi mau married?" tanya Samuel.

Kedua insan yang disebut itu langsung menatap Samuel. "Iya, tapi karena situasinya begini, ya kita tunda," jawab Sena.

"Maaf, kalau seandainya gue gak gagal dalam hal ini, semua kekacauan ini gak bakal terjadi," ujar Mella merutuki dirinya sendiri.

Cahya menepuk bahu Mella. "Bukan salah lo, itu namanya takdir."

"Mau takdir ataupun bukan, alasan kematiannya tetap sama, kan? Seandainya gue juga nyari pendonor buat Devandra lebih cepat, pasti Yerin gak akan bisa donorin organ-organnya," balas Mella.

"Lo tau sendiri, Mel. Nyari pendonor buat Devandra itu luar biasa susahnya. Kita udah lama tau penyakitnya dia, selama ini kita berusaha cari pendonor yang tepat, tapi susah banget. Dan entah kenapa, Yerin bisa donorin organ-organnya buat Devandra. Itu artinya, Yerin memang udah ditakdirkan untuk jadi kayak gini bukan?" jelas Azka yang baru saja kembali dari ruang dapur.

Mella mendecak kesal dan mengacak-acak rambutnya. "Gak tau, gue pusing!"

Azka menatap layar ponselnya, perlahan laki-laki itu tersenyum tipis. "Ternyata pihak sekolah cepat juga menerbitkan artikel buat bersihin nama baik Yerin," monolog Azka mengundang perhatian anggota yang lain.

Mella tersenyum tipis mendengarnya. Gadis itu merasa lega jika nama Yerin sudah bersih kembali. Kini, tak akan ada lagi yang menyebar hoaks tentang Yerin. Semuanya sudah diluruskan.

Anji terkekeh pelan. "Siap-siap sebentar lagi Pak Bos sama Bu Bos dicari sama wartawan. Berita ini pasti bakal heboh banget, ya, kan?" celetuk Anji.

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang