Suasana kantin sekolah di jam makan siang begitu ramai, banyak kursi yang sudah terisi penuh membuat beberpa siswa memilih makan di area taman.
Begitu pun dengan Keyna yang kini sibuk mencari kursi, bukan kursi kosong, melainkan kursi dimana Jevin duduk menghabiskan makan siangnya. Gadis itu menolak ajakan sahabatnya untuk makan di kelas ataupun taman biasa mereka singgahi.
Bola mata bulat nan jernih yang bergulir kini terhenti pada meja pojok yang sudah terisi beberapa orang termasuk Jevin. Senyum cantiknya mengembang, dengan langkah riang ia berjalan.
"Hai, gabung boleh?" Sapaan ceria Keyna yang berdiri di samping meja menunggu persetujuan.
"Boleh banget cantik." Jawab pria yang duduk di seberang Jevin yang langsung bergeser diikuti temannya untuk memberi ruang untuk Keyna duduk.
Senyum Keyna mengembang namun mengabaikan ruang yang sudah diberikan, ia memilih menyelip diantara Jevin dan Helia, menggeser Helia dengan bahunya hingga gadis itu berdiri karena sudah tidak ada ruang untuknya. Nampannya ia taruh dengan pelan kemudian pandangannya mengarah pada Jevin, mengabaikan pandangan yang lain padanya.
"You nggak sopan! It's helia's place, duduk di tempat yang kosong, moron" Marah gadis dengan bando menghias rambutnya.
"Ngga mau." Jawab Keyna pelan, mengabaikan makian yang ia dapat dengan lanjut memakan makan siangnya.
"Rein, gapapa, jangan kasar gitu ngomongnya." Helia menenangkan sahabatnya setelah duduk di bangku yang seharusnya untuk Keyna.
"Dia juga kasar sama you. Jangan terlalu baik with someone."
"Aku udah selesai makan Rein, gapapa. Udah ah jangan gitu."
Keyna berdecak di sela makannya, mereka terlalu mempermsalahkan hal sepele seperti ini.
"Key."
"Heum, kenapa Jevin?" Bola mata boba menatap Jevin dengan senyum tipis.
"Lo, kenapa di sini?"
"Kenapa emangnya? Nggak boleh ya?" Tanya Keyna pelan.
"Bukan, cuma... Tumben?"
Suapan Keyna terhenti, sumpitnya ia taruh. "Pengen temenan sama lo, temen-temen lo juga maybe, nggak boleh kah?" Ia tidak memberi kesempatan untuk Jevin menjawab, karena kini pandangannya beralih pada teman Jevin yang berada di satu meja, kecuali Helia dan Reina.
"Gue mau temenan sama kalian, boleh kan?"
"Hah?"
"Gimana Na?"
"Serius?"
Alis Keyna mengerut, tidak suka dengan jawaban yang diberikan. "Kenapa? Ngga boleh ya?"
"Ewh, cringe."
Keyna melirik sebentar pada gadis di samping Helia, kemudian kembali menatap teman-teman Jevin.
"Gimana?"
"Oh, boleh dong Na."
"Hahaha iya boleh banget. Tadi kita shock aja dengernya, masa iya Keyna mau temenan sama kita hahaha."
Keyna mengangguk, kemudian kembali melanjutkan makannya.
"Jadi, boleh kan Jevin?" Tanya Keyna dengan senyum giginya.
Jevin membalas senyum Keyna diikuti anggukan sebagai jawaban.
"Akh aw."
"Kenapa?" Pertanyaan itu hampir diucap berbarengan oleh Jevin dan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holo
Fanfiction● Nomin Keyna sangat sempurna, ia memiliki wajah cantik, harta, popularitas, sahabat, cinta, perhatian. Tapi bagaimana dengan kesetiaan? Apa Keyna benar-benar memiliki semuanya? Semua terjawab saat Keyna bertemu dengan Jevin, cinta yang ia kerja den...