accusation ¹⁵

625 75 20
                                    

Mobil putih yang terparkir di pinggir jalan perumahan elit masih enggan dijalankan oleh pemiliknya saat perdebatan antara dua wanita tidak kunjung menemukan titik temu.

Kedua wanita yang masih mengenakan seragam sekolah terus memberikan pembelaan untuk diri masing-masing, tidak ada yang mau mengalah dan terus menyalahkan satu sama lain.

"Why do you blame me? You yang ngga becus! Just mantau Keyna aja bisa sampai kecolongan."

Yang disalahkan menatap tidak suka pada sahabatnya. "Emang lo yang harusnya disalahin! Kalau aja lo ngga ajak Helia buat ikut kecurangan disetiap lomba, ngga akan gini jadinya."

"Masih untung gue mau bantuin lo mantau Keyna." Lanjut si pemilik mobil dengan nada jengkelnya.

"Fine, we don't need to debate this anymore. I just want Keyna to also be scolded by my Papi, because dia yang udah nyebarin ini semua."

Si pemilik mobil menatap sahabatnya dengan skeptis. "Lo yakin Keyna yang udah nyebarin? Gue ngga yakin, she didn't tell me anything."

"Aya! You udah berpihak ke Keyna? I yakin Keyna pelakunya, Helia said so."

Ayara, si pemilik mobil menatap lelah sahabatnya yang bereaksi berlebihan. "Gue ngga berpihak ke siapapun, you two are annoying." Helaan terdengar pelaan saat Ayara bisa mendapatkan jalan tengah.

"Kali ini gue ngga mau gegabah dengan ngira Keyna pelaku bocornya kecurangan lo. Keyna always tell me anything, even if it's not important to me. Lo harusnya ngga sepercaya itu sama Helia..."

"Terima konsekuensi dari tindakan lo. Apapun yang akan Papi lo lakuin ke lo, i'm sure ngga seberapa dengan yang Papi lo lakuin ke Keyna atas kesalahannya yang ngga ada apa-apanya itu."

"You're on Keyna's side."

"Ngga, Reina! For now."

"What?!" Reina menatap Ayara dengan tidak suka, pernyataan sahabatnya membuat Reina sedikit panik.

"Ya, for now. Kalau lo bertindak bodoh lagi, gue pasti ada di pihak Keyna."

Ayara menyalakan mesin mobilnya dengan wajah kembali tenang. Namun, bantingan kasar pada pintu mobilnya membuat ekpresi wajah Ayara berubah kesal, umpatan pelan terus dilontar untuk Reina dalam perjalanan. Mobil kesayangannya tidak boleh lecet.


🐾🐾🐾


Suara menggema memenuhi seisi rumah megah. Teriakan sang kepala keluarga memekakkan telinga siapapun yang mendengar, tak terkecuali Keyna tengah mengintip sang kaka yang tengah dimarahi ayah mereka dari ujung lantai dua.

Para pekerja tidak ada yang berani mengintrupsi sang majikan saat pria itu sudah berani bermain tangan, pun Keyan tidak berniat menghentikan sang ayah.

Keyna menatap datar pada kedua pasang anak dan ayah di bawah. Sedikit kesal saat tamparan yang diberikan pada Reina hanya dua, setelahnya pria dewasa itu tidak melakukan apapun lagi saat wanita dewasa yang disebutnya dengan Mami datang dengan wajah penuh kekhawatiran.

Kepalan kedua tangan Keyna mengerat di sisi tubuhnya saat Reina nangis dalam pelukan sang ibu. Usapan sayang serta kata menenangkan untuk Reina serta kata maaf dari sang ayah membuat Keyna muak.

Yang kedua orangtuanya tau, Reina tidak pernah melakukan kesalahan, jadi saat anak kesayangannya itu ketahuan berbuat salah, hanya itu yang mereka lakukan. Padahal, jika Reina tidak pintar menyembunyikan setiap kesalahannya, ia akan mendapat hukuman lebih dari tamparan dua kali.

Untuk Keyna semua itu tidak adil, dengan dia yang hanya membuat dua kesalahan, pun itu adalah hal wajar untuk remaja seusianya yang tengah dimabuk cinta, ia mendapatkan banyak sekali pukulan di tubuh. Dua tamparan yang Reina dapatkan tidak ada apa-apanya.

HoloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang