accident ⁵

709 80 6
                                    

"Haii guys."

Sapaan ceria yang cukup nyaring membuat beberapa murid terutama pada meja yang berada di pojok kantin teralihkan dari acara makan dan berbincang mereka.

Tidak sedikit yang menanggapi dengan kekehan gemas atas tingkah gadis cantik nan seksi itu, kecuali dua orang yang tidak menyukainya.

"Yo, Na."

"Gabung lagi ya." Keyna, murid yang menjadi perhatian kini duduk pada kursi yang terlihat sudah tidak ada space, membuat gadis lainnya harus bergeser menjauh.

"Can you see masih banyak kursi kosong?!" Suara yang sangat tidak menyukai kehadiran Keyna terdengar nyaring. "Ah, really bored to see you."

Sudah seminggu lebih menjadi rutinitas Keyna makan siang di kantin bersama Jevin dan teman-temannya.

"Why do you look unhappy with my presence?" Tanya Keyna dengan acuh, tidak berniat mendapat jawaban. Ia kini sudah memakan salad sayurnya sambil menatap siswi di depannya.

Kevin dan temannya yang berada di meja menatap dengan tegang saat kedua gadis itu saling menatap dengan sengit.

"Rein, udah jangan gitu."

Keyna berdecak sebal, raut wajahnya berganti jijik saat pandangannya bertemu dengan Helia. Munafik sekali gadis itu menurut Keyna.

"Anyway, dein freund ist nicht kompatibel mit Jevin." Keyna tersenyum mengejek saat Helia menanggapi ucapannya dengan senyum yang menurutnya menjijikan.
(omong-omong, temen kamu ngga cocok sama Jevin) -German language.

Kini pandangan murung Keyna tertuju pada Rein yang terlihat bingung dengan ucapannya. Namun, perkataan dari Keyna selanjutnya membuat Rein berteriak marah.

"Tā zhǎng dé chǒu, Jiějiě." (Dia jelek, ka) -Chinese language

Minuman dingin yang dilepar Rein mengenai wajah, seragam, hingga makanan Keyna. Raut terkejut terlihat jelas oleh semua murid yang berada di kantin.

"Nǐ bǐ shénme dōu zāogāo. Nǐ bù shìhé rènhé nánrén."

Keyna terdiam mendengarnya, mengabaikan Helia yang sudah mengelap wajahnya menggunakan tissu.

"Nana, maaf."

Keyna menepis kasar tangan Helia lalu bangkit meninggalkan kantin dengan wajah memerah.

"Key! Keyna." Panggil Jevin namun tidak digubris oleh gadis cantik itu. Ya, pria yang awalnya di samping Helia itu Jevin.

"Lo kali ini udah bener-bener keterlaluan Rein. Gue tau lo ngga suka kehadiran Keyna yang tiba-tiba masuk di pertemanan kita, tapi ngga gini cara lo ekpresiin rasa ngga suka lo." Bentakan Jevin membuat semuanya terdiam. Pria yang biasanya diam dan hanya lembut pada Helia, kini mengeluarkan amarah yang belum pernah dilihat siapapun.

Jevin berlalu menyusul Keyna yang mungkin sudah berada di kamar mandi. Jevin susuri setiap kamar mandi wanita dan kamar mandi terakhir yang berada di dekat taman menjadi tujuan Jevin.

"Key, lo di dalem?"

"Key."

Ketukan pada pintu semakin kencang sata Jevin mendengar suara tangis yang memilukan.

"Keyna, buka!"

Beberapa kali Jevin mencoba mengetuk dan mendobrak pun tidak ada hasil, tangisan di dalam justru semakin kencang.

"Woi, ngapain lo di depan kamar mandi cewe?!"

Suara nyaring itu membuat Jevin menoleh, terlihat tiga gadis berjalan menghampirinya dari arah taman.

HoloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang