Di pojok lorong dekat taman yang selalu sepi, berdiri Keyna yang tengah dihimpit oleh Jevin. Setelah sesi panas cumbuan mereka, Jevin enggan mengurangi jarak diantara mereka, Keyna pun tidak masalah dengan hal itu.
"Aku--"
Belum sempat Jevin mengucapkan kata, suara gerombol orang terdengar memasuki wilayah taman. Jevin dengan cepat menarik Keyna pada sela tembok untuk menyembunyikan tubuh mereka. Tidak ingin mencari masalah jika yang datang adalah guru.
"Tolong alihkan berita anak saya dengan berita lain. Saya percayakan semua dengan anda."
"Siap, bapak bisa serahkan semuanya pada saya, dan secepat mungkin saya akan cari tau siapa yang menyebarkan berita tersebut."
Pria dengan setelan jas mahal mengangguk angkuh, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Disampingnya terdapat seorang wanita dewasa dengan balutan dress mahal juga, serta beberapa pria bertubuh kekar berjajar rapi seakan melindungi tuannya.
Jevin mengernyit ketika mengetahui siapa mereka.
"Siapa?" Tanya Keyna dengan berbisik. Matanya mencoba mencuri lihat dari balik tubuh Jevan, menelisik siapa saja orang yang mungkin ia kenal. Jantungnya berdegup kencang saat tidak sengaja melihat dengan jelas siluet pria dewasa yang tengah berdiri angkuh. Itu adalah kedua orangtuanya.
"Bagaimana perkembangan dia?"
"Ah, kembaran nona Rein? Akhir-akhir ini berita tentangnya sedang banyak dibicarakan para siswa siswi, karena dia sedang menjalin hubungan dengan siswa terkenal." Jelas pria paruh bayah yang menjabat sebagai kepala sekolah.
"Namun, berita miringnya kembaran nona Rein memacari siswa yang sudah memiliki pacar. Lebih jelasnya, dia merebut pacar orang."
"Anak itu, masih saja kelakuannya seperti jalang."
Kedua tangan Keyna mengepal mendengar ucapan sang ayah. Pembicaraan mereka sudah samar terdengar di telinga Keyna bersama menjauh dari area taman. Dada Keyna membuncah, sakit, lagi-lagi mereka mempercayai berita yang belum tentu kebenarannya.
"Sayang, menurut kamu siapa kembarannya Reina?"
Keyna abai dengan pertanyaan Jevin. Tubuhnya keluar dari kungkungan Jevin, ia melangkahkan kaki dengan cepat meninggalkan Jevin yang terus memanggil namanya.
Rencana Keyna sudah matang untuk menyebarkan berita yang akan menggemparkan dunia bisnis, tidak perlu lagi ia menunggu waktu kelulusannya. Sakit hatinya sudah tidak bisa ditahan lagi.
🐾🐾🐾Dengan langkah riang Keyna menghampiri ketiga sahabatnya di salah satu meja kantin. Hari ini moodnya sedang bagus, setelah beberapa hari menyusun rencana dengan matang, besok waktu yang ditunggu untuknya menyebarkan berita kebenaran.
"Nggak suka sama menu makanan hari ini." Rengek Fay yang dibenarkan Ayara.
Ke-empatnya menikmati makanan dengan diselingin canda. Abai dengan suara riuh para siswa siswi yang entah sedang membicarakan apa. Hingga sebuah guyuran air mendarat di atas kepala Keyna yang membuat seluruh siswa siswi lantas mengerumuni.
"Lo! Apa-apan sih!" Keyna berdiri dengan wajah memerah.
"You yang apa-apaan. Maksud you apa nyebar berita tentang i dan Helia?! You ada masalah apa sama i sampai nyebarin berita palsu seperti itu!"
Keyna mengernyit tidak mengerti. Tubuhnya yang sedang dibersihkan oleh sahabatnya maju menghadap sosok yang telah menyiramnya.
"Maksud lo berita apa?! Ngomong yang bener!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holo
Fanfiction● Nomin Keyna sangat sempurna, ia memiliki wajah cantik, harta, popularitas, sahabat, cinta, perhatian. Tapi bagaimana dengan kesetiaan? Apa Keyna benar-benar memiliki semuanya? Semua terjawab saat Keyna bertemu dengan Jevin, cinta yang ia kerja den...