Di titik sekarang, rasanya cape sekali. Hidup lelah matipun belum siap.
Di saat masa terberat dalam hidup datang, terkadang tidak ada satu orangpun yang mau mengerti tentang keadaan ini.
Bahkan yang ku anggap sahabat saja entah kemana perginya.
Bener ya, tidak ada yang benar-benar perduli kecuali diri sendiri.
Hidup yang terus berjalan di setiap harinya membuat beban hidup makin nyata, yang dulunya hanya, Ya sudahlah jalani saja gimana nanti. Begitu terasa berat saat ini yang ku rasa.
Hari terus berganti jam dinding pun makin keras untuk memutarkan waktunya. Namun tidak adakah harapan apapun tentang dunia ini.
Cepet selesai untuk semuanya. Aku lelah, aku ingin beristirahat dengan tenang layaknya bayi yang baru lahir di dunia ini. Tidak mempunyai beban hidup apapun, dia tinggal menangis dikala ada yang di rasanya.
Terkadang banyak sekali hal-hal bodoh yang ingin ku lakukan saat tidak ada satu orangpun yang mau mendengarkan keluh kesah hidup ini.
Namun aku di sadarkan oleh kenyataan, bahwasanya aku masih mempunyai Tuhan yang selalu siap sedia untuk mendengar apa yang sedang aku rasakan.
Rasa bersyukur yang sering kali aku lupakan karena hal-hal yang belum cukup aku untuk menggapai nya sampai aku lupa, banyak sekali hal kecil yang harus aku syukuri tentang hidup ini.
Sekejam apapun omongan Manusia dan sekeras apapun hidup ini, akan terasa indah kalo aku sering mensyukuri hal kecil yang sering terjadi namun selalu ku tepis dengan kenyataan lainnya.
Percayalah Tuhan tidak pernah kasih apapun ke hambanya kalo dia tidak yakin hambanya kuat.
Tetap menjalani hidup, walaupun tau hidup tak seindah harapan. Tuhan bersama hambanya yang kuat.
____
17 Oktober 2022 12.20
KAMU SEDANG MEMBACA
it's me. (REVISI)
RandomBener yah, jangan terlalu berekpektasi tinggi terhadap sesuatu. Untuk kesekian kalinya aku di jatuhkan oleh ekpektasi yang aku buat sendiri. Sakit sekali, bahkan kecewanya pun sungguh nyata. Jika hari ini gagal. Masih ada hari esok untuk bangkit:'...