Happy Reading!
°•°•°🦋°•°•°
Ditengah terik matahari seluruh siswa dan siswi kelas XI di SMA Horizon dikumpulkan saat jam pembelajaran telah usai, itu artinya mereka dikumpulkan pada jam pulang di lapangan upacara.
Para wali kelas yang melihat anak didiknya itu kepanasan merasa iba dan memperbolehkan mereka untuk mencari tempat yang teduh, namun tetap berada disekitar lapangan upacara.
"Selamat siang!" ucap Pak Bambang selaku wali kelas XI IPS 1 tegas dan dibalas oleh para siswa-siswi.
"Saya dan seluruh wali kelas XI lainnya mengumpulkan kalian disini untuk memberikan pengumuman penting terkait rencana pembuatan apotek hidup disekolah kita, jadi saya harapkan seluruh siswa membawa dua jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan apotek hidup!" ujar Pak Bambang panjang.
"Kapan dibawanya, Pak?" tanya seorang siswi.
"Dibawa mulai besok dan batas pengumpulannya juga besok!" tegas Pak Bambang.
"Mana bisa gitu, Pak. Mending seminggu lagi batasnya, Pak!" teriak Aldan membuat Delvin yang berada disampingnya terkejut dan mendorong tubuh Aldan hingga tersungkur.
Aldan bangkit, "sialan lo, Vin!!"
Dan terjadilah aksi saling jambak. Pak Bambang yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala, ia sudah muak melihat tingkah kedua anak itu karena dirinya adalah wali kelas mereka.
"Sudah-sudah! Tidak ada seminggu lagi, ini sudah pernah saya umumkan seminggu yang lalu. Seharusnya kalian menyiapkannya sejak itu."
"Baik, hanya itu yang ingin saya tegaskan. Kalian bisa pulang." sambung Pak Bambang.
"Aduh, Ven. Mau nyari dimana nih gue, mana gue mau pergi sama nyokap ntar," celetuk Kelsya pada Avenna bingung.
"Tenang, Kel. Biar gue yang nyariin, lo tinggal nerima beres besok!" sahut Avenna.
"Yang bener, Ven? Thanks banget, Ven! Lo emang sahabat terbaik gue!" ujar Kelsya antusias langsung memeluk Avenna.
"Iya, udah sana pulang. Udah ditunggu tuh sama sopir lo," Avenna melepaskan pelukan Kelsya.
Kelsya melambaikan tangannya dan melangkah menuju mobilnya, "bye, Ven!!" dibalas lambaian tangan dari Avenna.
Avenna berpikir sejenak dirinya tidak akan pulang dulu, melainkan akan langsung mencari tanaman yang diperintahkan gurunya tadi. "Langsung nyari aja deh ntar," ucapnya pelan.
Disinilah Avenna sekarang, ditepi jalan dekat tegalan milik salah satu warga.
Avenna turun dari mobilnya, "Pak, tunggu disini aja ya. Saya mau nyari taneman buat dibawa ke sekolah besok."
"Biar saya ikut aja, Non," tawar Pak Dalang yang merupakan sopir Avenna.
"Nggak usah, Pak. Saya cuma sebentar aja kok, Pak."
"Yang bener, Non? Nanti Den Kendra tau bisa marah, Non," ujar Pak Dalang mewanti-wanti.
"Kan Kak Ken nggak tau, Pak."
"Yaudah, saya pergi dulu ya, Pak. Bapak tunggu sini ya," pamit Avenna segera berlari ke tegalan tersebut.
"Aduh, Non Avenna dibilangin malah ngeyel," gumam Pak Dalang.
Avenna terlihat sedang mencari-cari tanaman tersebut. Ia menemukan satu yaitu kunyit.
"Akhirnya ketemu juga kunyitnya," celetuknya kemudian mencabut pohon kunyit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALZA
Novela Juvenil[On Going] Ini adalah kisah yang akan membuat kalian hanyut ke dalamnya. Ketika laki-laki yang sulit ditaklukan bisa memperlakukan gadisnya seperti seorang ratu. Kisah cinta kedua insan yang bernama Calza Dravendrya Gavriel dengan Avenna Floretta...