CERITA INI SUDAH TAMAT DI APLIKASI KARYAKARSA DAN TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOKS. TERIMA KASIH ❤️
Justin dan Marbela nekat menghadang jalan Galen saat pria itu berjalan di lorong sebuah hotel dimana ia akan menghadiri undangan pernikahan anak seorang pengusaha kenalannya. Pria itu berjalan bersama Jetro dan terpaksa menghentikan langkah di depan pasangan yang ingin sekali dimusnahkannya dari muka bumi ini.
"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Justin yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan.
"Tidak," sahut Galen angkuh dan bersiap untuk berlalu dari hadapan dua manusia itu.
"Hanya sebentar," pinta Justin tak mau menyerah.
Galen mendengkus dan melirik jam tangannya. "Lima menit," sahutnya datar.
"Apa tidak bisa kita ke tempat lain? Di sini terlalu beresiko," ucap Marbela yang takut orang-orang akan memergoki mereka.
"Silahkan cari tempat lain dsn berbicara dengan angin, aku sibuk." Galen bersiap untuk pergi, tapi dengan sigap Justin halangi.
"Kami ingin meminta maaf," ujar Justin langsung.
Hal itu tentu saja mengundang dengkusan Galen yang melirik keduanya dengan sinis.
"Aku bukan Tuhan yang maha pemaaf," sahut pria itu datar.
"Setidaknya jangan menghancurkan hidup kami atau mengirim teror tak masuk akal seperti kemarin," tukas Marbela tak senang.
Galen menaikkan sebelah alis dengan senyum miring yang tersungging. "Seharusnya kamu senang mendapat kejutan dariku," balasnya santai.
Marbela menggertakkan gigi. "Darimana kamu mendapatkan poto itu?" tanyanya mendesis tajam.
"Dari orang itu langsung," jawab Galen enteng yang malah mengundang amarah Marbela semakin membumbung tinggi hingga ia ingin sekali mencakar wajah iblis di hadapannya itu.
Tapi jelas saja Justin langsung menarik tubuh Marbela dan menahan rontaan wanita itu. "Poto apa yang kalian maksud?" tanyanya penasaran.
Galen tertawa mengejek. "Tanyakan saja pada istrimu yang kamu bangga-banggakan itu," ucap pria itu geli.
"Galen sialan!" maki Marbela geram.
"Jaga ucapanmu karena aku tidak akan segan-segan untuk lebih menghancurkan kalian lebih parah dari ini," desis pria itu dengan mata berkilat tajam.
"Waktu kalian sudah habis!" imbuh pria itu yang hendak melangkah pergi dari tempat itu.
Tapi tiba-tiba saja Justin menarik tangan Galen meski langsung ditepis dengan kasar, hingga suami Marbela itu menjatuhkan tubuh dan berlutut di hadapan Galen.
"Tolong ... Kami memang bersalah padamu, dan kami sudah membayar semua itu sekarang. Karir mati, usaha hancur, dan semua sudah habis tak bersisa. Jadi kumohon, hentikan semuanya dan biarkan kami menata hidup sederhana kami yang baru," ucap Justin memohon penuh belas kasihan pria itu.
Galen memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana bahannya. "Teruslah bermimpi karena aku akan tetap mengirim kalian ke neraka di dunia ini. Lain kali pakai otak kalian sebelum mengambil keputusan!" desis pria itu sebelum melanjutkan langkah tanpa mau menoleh lagi ke belakang meski Marbela memanggilnya dengan lantang.
Sialnya hal itu malah membuat ia menjadi pusat perhatian beberapa orang yang lewat di sana sehingga Justin harus dengan sigap menariknya menjauh sebelum orang-orang kian mengerubungi mereka.
"Galen sialan! Sudah kubilang dia itu iblis sialan!" maki Marbela yang kini sudah masuk ke dalam mobil Justin.
Pria itu menghembuskan napas panjang sembari menyandarkan kepala di kursi kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me Like You Do
RomanceGalen Arsenio begitu murka saat mengetahui bahwa kekasihnya berselingkuh hingga berbadan dua dan harus menikah dengan seorang pria bernama Justin Adrian. Pria keturunan Arsenio itu sudah menyusun berbagai macam rencana untuk menghancurkan keduanya...