TMLYD - 14

1.2K 122 5
                                    

Sudah Tamat di aplikasi KARYAKARSA dan tersedia di GOOGLE PLAY BOOKS. Thank you ❤️

Enjoy 🔥🔥🔥

Annara dibuat kebingungan saat pagi-pagi sekali ia sudah diseret pria itu menuju bandara untuk menaiki sebuah pesawat first class dimana ia belum pernah merasakan itu sebelumnya.

Benar, ia jadi menginap di apartemen pria itu dan membuat seribu alasan pada abangnya yang malam itu memang ditemani oleh Marbela.

"Kita mau kemana? Aku harus pulang dan bersiap," omel Annara yang hanya menggunakan piyama tidur Micky mouse berwarna merah muda. Entah darimana pria itu mendapatkan pakaian itu dan melemparkannya di hadapan Annara tadi malam.

"Bukannya kamu ada acara di luar kota?" tanya pria itu enteng.

"Iya, benar. Dan aku harus segera bersiap-siap," ujarnya membenarkan.

"Ya sudah. Duduk dan diamlah, sebentar lagi kita berangkat," sahut Galen yang kini fokus pada iPad miliknya.

"Maksudmu saat ini kita sedang menuju ke sana?" tanya Annara dengan mata mendelik tajam.

"Ya."

Pendeknya sahutan pria itu membuat Annara semakin merasa shock. Bagaimana bisa Galen menyeretnya begitu saja tanpa persiapan apa-apa. Hei, dia ke sana akan bekerja, bukan hanya cuci mata saja.

"Galen, kamu gila?!" Pekik wanita itu panik. "Barang-barangku bagaimana?" imbuhnya gusar.

Galen mendongak dan berdecak kesal, mungkin karena konsentrasinya mengecek beberapa pekerjaan terganggu karena tingkah wanita itu.

"Sudah di bagasi," kata pria itu datar.

"Apa? Bagaimana bisa?"

"Jetro menjemputnya di rumahmu sebelum kita ke bandara."

Wanita itu menghembuskan napas panjang dan duduk dengan pasrah di samping pria itu hingga tak beberapa lama kemudian informasi keberangkatan pesawat yang mereka tumpangi pun berkumandang.

Sesampainya di kota yang mereka tuju, Annara langsung menelpon timnya yang ternyata sudah sampai lebih dulu dan berada di tempat acara yang akan dimulai beberapa jam lagi.

Jelas saja hal itu membuat Annara panik karena mereka belum melakukan rapat akhir untuk acara nanti. Di sana, Annara akan merias seorang model pendatang baru yang cukup fenomenal karena kecantikan dan keviralan dirinya di sosial media.

"Cambridge hotel, kamar nomor empat belas, lantai sembilan," ujar Jetro yang menarik perhatian Annara.

"Apa maksudmu?" tanyanya bingung.

"Kamar anda, Nona," sahut pria itu kalem.

"Tapi aku tidak memesan itu."

"Bukan anda, tapi Bos saya yang memesan untuk anda," jawab Jetro menjelaskan.

Annara hanya mampu menggelengkan kepala. Tapi benar juga, ia memang harus mempersiapkan diri lebih dulu sebelum berangkat ke tempat acara itu berlangsung karena tidak mungkin dia datang ke sana dengan piyama ini saja.

Sementara Galen sendiri sudah meluncur entah ke mana tanpa memberitahu lebih dulu pada Annara yang kini hanya ditemani Jetro menuju hotel yang sudah ia pesan. Wanita itu melirik ke sana kemari dan tak menemukan sosok pria dingin itu dimanapun.

"Bos sedang mengecek sebuah proyek di sekitar sini. Dia akan kembali nanti," ucap Jetro memberitahu. Tentu saja Annara jadi salah tingkah karena itu artinya gerak geriknya mencari Galen begitu kentara di mata orang kepercayaannya itu.

Acara fashion week kali ini dihadiri oleh beberapa artis ternama dan model nasional yang sudah malang melintang di dunianya. Ini kesempatan emas bagi Annara untuk menunjukkan kreativitas-nya agar semakin dikenal oleh berbagai kalangan.

Satu jam kemudian, wanita itu sudah sampai di sebuah gedung yang menjadi tempat event kali ini. Ia masuk dan mencari keberadaan timnya. Ia pun berkenalan dengan seorang model pendatang baru yang akan ia sulap menjadi lebih anggun dan mempesona nantinya ketika berjalan di atas red carpet sambil memamerkan senyumnya.

"Arimbi Sinatra." Gadis muda dengan blazer hitam yang menutupi dress di atas pahanya itu menyebutkan nama dengan gaya anggun di hadapan Annara.

"Aku Annara yang akan merias kamu," sahut wanita itu ramah.

"Oh ya?" gadis itu meneliti Annara dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemudian ia menggeleng pelan. "Kuharap kamu tidak mengecewakan," ujarnya sembari duduk di depan kaca dengan gaya angkuh yang membuat Sarinah, sang Asisten Annara berdecih pelan.

Annara bersama timnya mulai melaksanakan tugas mereka. Berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membuat Arimbi kecewa, dan sepertinya kerja keras mereka terbayarkan karena model pendatang baru itu tersenyum puas melihat hasilnya.

Bagi Annara, kepuasan customer adalah yang utama. Ia terus menerus mengasah skill untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang terkadang memiliki selera make-up yang berbeda-beda.

Karena pekerjaannya sudah selesai, Annara memilih untuk ikut menyaksikan acara dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Galen duduk di sebuah meja bundar dengan beberapa orang, bahkan salah satunya adalah aktor ternama tanah air.

Wanita itu tak tahu jika Galen juga akan menghadiri acara ini. Entah apa keperluan pria itu di sini, yang jelas Annara jadi merasa tak nyaman saat tatapan tajam pria itu kini melayang ke arahnya.

Jelas ia berusaha tetap tenang meski jantungnya berdebar tak karuan. Bagaimana jika pria itu mendatangi dirinya dan membuat ulah sehingga mereka jadi tontonan publik yang akan menyeret nama Justin dan Marbela lagi.

Untungnya, pria itu tak melakukan apapun dan kembali fokus berbincang dengan teman satu mejanya itu.

Tak terasa acara telah berakhir dan Annara bersama timnya sudah bersiap untuk makan malam bersama sebelum terbang meninggalkan kota ini.

Namun tanpa sengaja Annara melihat Galen yang berfose dengan Arimbi di hadapan kamera. Sepertinya gadis itu meminta waktu Galen sejenak untuk mengabadikan momen itu bersama. Tak ada yang salah seharusnya, bahkan ketika tangan putih seksi itu mengapit lengan Galen pun seperti saat ini. Tapi entah mengapa Annara merasa ada getaran aneh di hatinya, sialnya ia tak mengenali perasaan itu dengan benar.

Galen yang menyadari keberadaan Annara malah semakin melingkarkan lengan di pinggang ramping Arimbi. Jelas hal itu membuat beberapa orang di sana bersiul menggoda.

Annara sadar mantan kekasih Galen adalah Marbela yang notabenenya pasti ia juga mengenal circle wanita itu sehingga tak merasa canggung berada di sekitar mereka saat ini.

"Ayo, Mba. Malah bengong di situ," tegur Sarina yang membuat Annara segera mengalihkan perhatiannya.

"Oh, iya. Ayo! Makan dimana kita?" tanya wanita itu yang berusaha mencairkan suasana hatinya sendiri.

"Di dekat sini katanya ada resto yang viral dan enak banget, kita cobain mumpung di sini mau, Mba?" tawar Sarina antusias.

"Boleh. Kabarin yang lainnya," titah wanita itu yang langsung dipatuhi sang asisten.

Mereka berjalan keluar lobi dan bergegas memesan taksi online untuk mengantar mereka ke resto tersebut.

"Barang-barang semua udah beres, Rin?" tanya Annara mengingatkan.

"Sudah diurus Ubay, Mba," sahutnya.

"Okay."

Tanpa wanita itu sadari, Galen juga bergerak dari tempatnya dengan langkah panjang di belakangnya.

TO BE CONTINUED

Touch Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang