BAB 18

1.5K 159 45
                                    

BAKUGOU menatap Midoriya yang cemberut di sampingnya,selama perjalan pulang dari rumah sakit wajahnya kusut bahkan tidak ingin menatap wajah bakugou.

"Masih marah?"

Midoriya menatap jalanan,"masa kamu nanya!"kesalnya.

Bakugou menghela nafas,"kan dokter bilang kalo rahim kamu itu lemah, apalagi kamu mengandung anak seorang dominan seperti ku,jadi kamu harus jaga kesehatan"ujar bakugou fokus menyetir.

"Tapi aku harus bekerja katsuki,itu sudah rutinitas ku!"ujarnya kesal.

"Tapi kamu juga harus memperhatikan bayi kita"

"Aku bisa menjaganya"

"Dengan cara apa kamu menjaganya?aku belum menandai mu"ujar bakugou tegas.

"Tapi, pekerjaan ku-"

"Cukup,kita bahas itu nanti"ujar bakugou sambil menahan emosi nya,jika tidak mungkin akan semakin memperkeruh suasana.

Midoriya terdiam.

Selama perjalanan tidak ada lagi yang memulai pembicaraan mau bakugou ataupun midoriya.

Dan akhirnya mereka sampai di depan apartemen midoriya.

"Buka pintunya katsuki!!"kesalnya ketika bakugou mengunci pintu mobil dari sisinya.

"Aku akan membicarakan kehamilan dan pekerjaan mu pada keluarga-"ucapan bakugou terputus.

"Tidak,aku bilang tidak!!"

Bakugou menatap midoriya lama.

"Jangan membantah "ujar bakugou tiba tiba dingin membuat midoriya terkejut.

Midoriya membelakangi bakugou sambil terdiam namun air matanya sudah menetes. Bakugou bisa lihat dari pantulan kaca midoriya menangis.

"Mau sampai kapan kamu menyembunyikan kehamilan kamu? sampai lahir?sudah cukup bermain-main,ini masalah anak bukan hal yang bisa di sepelekan"ketus bakugou dingin.

"Aku tidak bermain main hiks"ujar sambil menghapus air matanya.

"Kalo begitu tatap aku sekarang"

Midoriya hanya menggelengkan kepalanya dan enggan menatap wajah bakugou.

"Aku mencintaimu,aku akan berikan semua apapun itu hanya untuk kamu,berusaha untuk mengabulkan semua keinginan kamu,tapi jika berurusan dengan anak kita itu beda lagi"ujar bakugou mulai tenang.

Namun midoriya masih diam dan menatap apartemennya dari balik kaca mobil,air matanya terus mengalir tanpa henti.

"Bukan hanya anak kita tapi juga demi kamu,aku ga bisa tanpa kamu,aku belum siap kehilangan kamu, jadi kali ini saja kamu turuti kemauan ku"ujar bakugou namun midoriya mengabaikan nya.

"..."

"Sepertinya kamu tidak mendengar ucapanku"

Tangisan midoriya pecah,entah mengapa mendengar nada bicara bakugou yang terkesan dingin membuat dadanya sakit.

"Kenapa kamu menangis? kemarilah"ujar bakugou berusaha membujuk midoriya untuk duduk di pangkuan nya.

"Hiks aku tidak mau"tangisnya.

"Kalo gitu jangan nangis"

"Kamu ga sayang aku lagi hiks"rengeknya.

"Barusan aku bilang apa,kamu ga dengar sama sekali-"

"Kamu tidak membujuk ku hiks,kamu malah memarahi ku hiks"

Sepertinya midoriya belum terbiasa dengan sikap dinginnya,karena sejak mereka membangun hubungan lagi, bakugou selalu memperhatikan midoriya memberikan yang terbaik untuk midoriya.

MY OMEGA [OMEGAVERSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang