restu rodriguez

805 58 7
                                    

by:baennim

.

.

.

"APA?" Ucap semua orang yang berada di ruangan tersebut termasuk ayden.

Ia tidak menyangka bahwa daniel akan berkata seperti itu. Ia tahu bahwa daniel kekasihnya. Tetapi ia tidak tahu bahwa tujuan daniel ikut kemansion orang tuanya untuk melamarnya.

"Jangan bicara yang tidak-tidak" ucap harold sembari memijat pelipisnya

"Aku tidak bercanda. Lusa keluargaku akan mendatangi mansionmu untuk membicarakan pernikahanku dan ayden. Setuju atau tidak pernikahan kami akan tetap berlangsung" ucap daniel dengan santai sambil melihat kearah ayden.

Ayden melihat tingkah daniel hanya memutar bola matanya malas.

"Kau benar-benar ingin mati rupanya,hah?" Ucap dean

Daniel hanya menatap malas dean yang sebentar lagi menjadi kakak iparnya.

Daniel lantas menatap sang kepala keluarga lagi.

"Jadi bagaimana tuan rodriguez?" Tanya daniel sembari menyilangkan kakinya

"Ayden?"-harold

"A-apa?a-aku tidak tahu apa-apa dad" balas ayden

"Ayden apa kau mau menikah dengan daniel? Katakan saja sayang kami akan mendukung pilihanmu" ucap tina yang dibalas dengan anggukan oleh ayden.

"Kau gila...."

"Ayolah kak dean. Itu hanya masa lalu lagian yang memulai waktu itu adalah kita bukan. Kalau saja aku tidak mengusik kegiatan daniel dan keluarganya tidak akan mungkin berakhir seperti ini....."

"Lagian a-aku juga mencintainya dan dia juga ia adalah ayah dari filio dan fiona" ucap ayden

Setelah mendengar jawaban dari ayden akhirnya harold sang kepala keluarga menerima lamaran daniel.

"Hah baiklah kalau begitu. Aku akan merestui hubungan kalian." ucap harold

Setelah acara lamaran yang tak terduga tadi. Mereka berbincang dengan santai sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dari rumah orang tua ayden karena melihat sikembar kelelahan dan meminta pulang.

Ayden, filio dan fiona sudah memasuki mobil terlebih dahulu. Saat daniel hendak menyusul mereka kedalam mobil langkah daniel terhenti karena panggilan dari dean

"berjanjilah padaku untuk menjaga ayden. Jika terjadi sesuatu kepada adikku maka kau yang akan kuhabisi pertama kali" ucap dean.

Ayden tersenyum dan menepuk bahu dean

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh dan menyakiti apa yang sudah menjadi milikku. Jadi siapapun yang menyentuh ayden dan anak-anakku, maka dia berhadapan denganku" ucap daniel yang dibalas anggukan oleh dean.

Daniel segera masuk kedalam mobilnya. Dan segera meninggalkan kediaman rodriguez

"Apa yang kau bicarakan dengan kak dean?" Tanya ayden

"Hanya pembicaraan antar lelaki"-daniel

"Ck. Jadi kau pikir aku bukan lelaki hah dasar bodoh" ucap ayden yang hanya di balas tatapan mengejek dari daniel.

Mereka segera pergi meninggalkan kediaman rodriguez. Ssetelab cukup lama akhirnya mereka sampai di rumah ayden.

"Mereka tidur?" Tanya ayden saat melihat kedua anaknya tertidur pulas di kursi belakang.

"Biar aku yang membawa mereka masuk sayang" ucap daniel dan segera menggendong filio dan fiona ala koala.

Sikembar tidak merasa terusik akan pergerakan daniel yang menggendong mereka.

Ayden segera berjalan dan membuka pintu rumahnya. Ia masuk lalu menuju kamar filio dan fiona dan mempersilahkan daniel yang menggendong mereka untuk masuk dan meletakkan filio dan fiona di kasur mereka.

Setelah memastikan  filio dan fiona nyaman dengan posisi tidur mereka. Daniel kembali ke luar kamar untuk menyusul ayden yang sedang berada di ruang keluarga.

Ia masih mengenakan pakaian yang sama.

"Kenapa kau tidak mengganti pakaianmu sayang" tanya daniel menghampiri ayden.

"Hah. Oh itu aku belum ingin mengganti pakaianku. Sebentar lagi akan aku ganti" jelas ayden.

Daniel menduduki dirinya tepat di samping ayden. Ia memegang tangan ayden dan mencium punggung tangan tersebut.

"Apa yang kau fikiran sayang?" Tanya daniel

"Hm. Tidak aku hanya memikirkan apakah ini semua hanya mimpi. Kau tahu kan hubungan kita berawal dari hal yang tidak baik. Dan sekarang kau berkata pada keluargaku bahwa kau akan menikahiku..." ayden menghentikan ucapannya sesaat.

"Aku bahkan masih berfikir kalau ini semua hanya mimpi niel. walaupun aku menyukaimu hatiku masih merasakan takut. Takut kejadian dulu akan terulang lagi" ayden mulai meneteskan air mata

"Hiks..hiks a-aku takut hal beberapa tahun yang lalu terjadi. Dimana aku berjuang sendirian. Dimana aku hampir gila dan mencoba bunuh diri bersama filio dan fiona saat mereka masih di kandungan" jelas ayden.

Ya, entah mengapa saat ia pulang dari mansion orang tuanya fikirannya terus menerus dihantui masa lagunya beberapa tahun lalu dan itu membuat ayden tidak nyaman.

Ia bingung harus menceritakan ketakutannya pada siapa hingga akhirnya ayden menceritakannya pada daniel.

Daniel yang mendengar kekhawatiran itu lantas medekati ayden dan memberikannya pelukan. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh  ayden saat isakan yang keluar dari mulut ayden kini berubah menjadi tangisan.

Sejujurnya ia merasakan perih pada hatinya saat mendengar ayden yang menangis. Tangisan ayden bagaikan silet bagi daniel. Ia sadar bahwa sekarang ayden dan kedua anaknya adalah kelemahannya.

"Sayang aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu. Aku akan selalu ada untukmu dan anak-anak kita dan aku akan menjagamu dan anak kita " jelas daniel lalu ia segera mengecup kening ayden lembut.

Percaya atau tidak daniel berjanji pada dirinya sendiri untuk terus menjaga dan melindungi ayden dan kedua anaknya mulai sekarang.

"Apa kau ingin tidur?" Tanya daniel yang diangguki oleh ayden

Daniel lantas menggendong ayden ala koala sedangkan ayden kini meningkatkan kedua tangannya pada leher daniel dan kepalanya ia sandarkan pada bahu daniel.

Daniel membawa ayden ke kamar. Sesampai kamar ia membaringkan tubuh ayden di atas kasur.

"Baiklah aku akan pulang. Tidur yang nyenyak sayang" ucap daniel

Namun saat daniel melangkah tangannya di tahan oleh ayden.

"Emm...niel bi-bisakah untuk malam ini kau tidur disini?"Daniel mengerutkan dahinya

Ayden yang melihat reaksi daniel pun panik.

"Emm.. ma-masudku bu-bukan begitu. Ini sudah malam. Jarak rumahku dan rumahmu sangat jauh. Aku hanya khawatir kau kenapa-kenapa dijalan. Bisa jadi kau kecelakaan dan mati ditempatkan?" Jelas ayden.

Daniel yang mendengarnya hanya tersenyum dan tertawa kecil. Ia sangat gemas melihat tingkah ayden yang satu ini.

"Baiklah jika kau menginginkanku untuk tidur disini" ucap daniel sambil mengelus pucuk kepala ayden.

Daniel pun mengambil posisi di sebelah ayden. Dan mulai membaringkan tubuhnya. Ia lantas memeluk tubuh ayden yang saat ini menyamping.

Ayden yang kaget hanya berjengit. Ia merasakan debu nafas daniel di lehernya. Ayden merasa nyaman denganpelukan daniel hingga tanpa ia sadari ayden mulai menutup matanya dan memasuki alam mimpi.

Daniel yang merasa ayden sudah tertidur lantas menyamankan posisinya. Lalu berisik ke telinga ayden

"Good night sweetheart. mimpibyang indah sayang"

Lalu dnaiel pun menutup matanya dan menyusul ayden ke alam mimpi

.

.

.

To be continue

Update yorobun

My Partner Is Mafia [BL] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang