Chapter 32 - Alasan

26.7K 1.3K 14
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

~Flashback~

Kazeo menyesap minuman dengan kadar alkohol cukup tinggi itu perlahan.

"Shh,"

Rasa pahit dan panas benar-benar bercampur menjadi satu ketika cairan itu menyentuh mulut serta tenggorokannya.

Bisa di bilang Kazeo nampak tenang dengan aktivitasnya meminum minuman di sofa sendiri, bahkan dia sama sekali tak terganggu dengan suara musik keras yang di mainkan oleh dj cantik nan bahenol itu.

Tapi sebenarnya tenang di luar belum tentu sama halnya di dalam. Pikiran Kazeo cukup berkecamuk.

Makanya hati-hati saja jika masih ada yang nekat mendekat, mode senggol bacok dalam kadar tinggi-tingginya nih boss. Ibarat berani sentuh satu jari, berarti siap hilang harga diri, karena Kazeo tidak segan melakukan apapun jika memang dia marah nantinya.

Glekk..

Kali ini Kazeo langsung meneguk minuman itu dalam sekali tegukan kasar.

Entah sudah gelas ke berapa Kazeo minum tapi dia juga belum sepenuhnya mabuk, sudah mulai tipsy namun masih sangat sadar. Yang memang Kazeo cukup kuat dengan alkohol, tapi ya tetep kalau sudah terlalu banyak tumbang juga akhirnya.

"Ck,"

Tiba-tiba Kazeo kesal hanya dengan di tatapi para gadis jalang yang hampir bugil di sekitar. Padahal biasanya dia tidak peduli dengan hal seperti itu, jadi sudah bisa membuktikan seberapa sensitifnya Kazeo saat ini.

Glekk...

Sejujurnya cukup menyedihkan menjadi seorang Kazeo, seperti yang di ketahui dia sebatang kara. Sejak kecil seperti kurang kasih sayang orang tua. Dan saat remaja semua malah lenyap bahkan sebelum dia merasakan apa-apa.

Hidup Kazeo datar, dia tak merasa adanya kesenangan menghampirinya. Sama sekali.

Lucu sekali karena tuhan memberikan alur hidup seperti ini.

Glekk...

Kazeo tidak sedang memikirkan masalah Ketua. Tapi salah satu yang membuatnya merasa sumpek ya karena teror yang dia dapatkan.

Yups, dia ia teror melalui kiriman surat menuju basecamp. Pesan singkat yang tau nama lengkapnya 'Adamsn'. Juga yang paling menyebalkan ya kiriman yang ingin membunuhnya melalui serangan beberapa hari yang lalu.

Siapa sebenarnya yang berani mengincarnya?

Meski begitu, Kazeo tak takut sama sekali, bahkan dia sudah sangat siap. Karena sejak awal Kazeo tau musuh-musuhnya cepat atau lambat akan muncul makin jelas.

"Sialan," desis Kazeo tiba-tiba lagi ketika matanya tidak sengaja menangkap sepasang kekasih yang berciuman tiga meter di depannya.

Kenapa ciuman jadi mengganggu mata Kazeo ya. Apa mungkin karena membuat Kazeo mengingat akan kejadian lain?

Psycho Gay [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang