Chapter 37 - Pelukable

31.1K 1.6K 44
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak sebelum baca hehe💬💬💬⭐⭐⭐⭐⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalin jejak sebelum baca hehe💬💬💬⭐⭐⭐⭐⭐

Follow me kimtaeya01, okay😁
.
.
.
Happy Reading

***
Dua hari setelah insiden menangis seharian. Akhirnya hari ini Sia pun memutuskan untuk masuk sekolah. Itu pun juga karena dia sudah mendapat kabar dari Reya dan Dhini kalau orangtuanya akan di panggil guru bk jika tetap tak masuk. Serta setelah mempertimbangkan Dio katanya juga tengah tak masuk sekolah sehabis di pukuli Kazeo,

"Kazeo!" panggil Sia saat melihat Kazeo yang tengah menuntun motor keluar dari garasi.

Akan tetapi Kazeo tak menoleh, padahal jelas pria itu mendengar sapaannya, orang teriakan Sia aja kayak toa penjual tahu bulat, dari kejauhan sudah bisa terdengar.

Tak habis akal di abaikan, Sia pun berlari menuju pelataran rumah Kazeo.

"Kuping lo kesumpelan tai kucing ya," ceplos Sia tanpa basa-basi saat tiba di samping Kazeo. Sia hanya berkata asal. Kesal lah. Siapa yang santai saja di abaikan begitu. Yang pasti bukan Sia sih. Setidaknya Sia tidak akan membuat suaranya yang keluar menjadi sia-sia.

"Ck," Kazeo sempat melirik Sia menggunakan sudut mata sebelum berdecak sebal.

Sia pun tersenyum lebar agak lebih ke centil, "Makanya jangan pura-pura budek kalo di sapa cewek cantik."

Kepedean Sia emang yang paling top, sampai membuat Kazeo mendengus seraya bergerak menutup garasi tempat lewat motornya tadi.

Gadis geblek macam Sia memang 11 12 dengan bunglon ya. Suasana hatinya itu loh bisa berubah-ubah dalam sekejab. Kazeo tak lupa kemarin dan lusa lalu bocah ini sampai tak bisa membuka mata lantaran terlalu sembab.

Eh, sekarang boro-boro ingat sempat meraung-raung di depannya, tingkahnya saja sudah macam orang lupa ingatan. Dan kembali ke setelan pabrik Sia, si bocah banyak tingkah.

"Ehem ... Mau sekolah ya?" Sia bertanya sambil menaik turunkan alisnya dan bersandar pada motor gede Kazeo.

Agaknya Kazeo malas menjawab, tapi pria itu tetap bersuara meski congor jlentotnya mode aktif. "Perlu banget gue jawab?"

"Iya dong, pake banget!"

"Minggir!" lanjutnya memerintah Sia yang menghalangi aktifitas Kazeo hendak menaiki motor.

"Dih," Sia memanyunkan bibir kesal. Padahal Kazeo sangat waras lusa lalu, sampai baik hati rela hampir di penjara, tapi sekarang sudah jahat bin nyebelin lagi.

"Nggak peka banget. Udah kode keras poll-pollan juga." Maksud hati Sia ingin nebeng, tapi karena sadar agak tidak tau diri jika langsung naik. Makanya dia berharap Kazeo menawarinya dulu.

"Minggir sana."

Sia menggerutu. Level tidak peka Kazeo memang sudah over. Jadi tak ada gunanya menggunakan kode-kode tai mau bagaimana pun.

Psycho Gay [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang