Chapter 50 - Datang

21.6K 1K 88
                                    

Jangan lupa Vote komen dulu sebelum baca, makasih :D

.

.

.

Happy Reading

***

Kazeo pulang ke rumah, badannya masih lumayan sakit karena jatuh dari motor tadi, juga karena bertarung. Tapi yang pasti dia baik-baik saja, hanya pelipis kanannya berdarah sedikit terkena kayu yang di ayunkan lawan.

Memang tadi Kazeo hampir kalah dan hampir terkena benda tajam yang di bawa Ronny, hanya saja karena tiba-tiba teman-temannya datang membantu, apalagi ada Dafhin serta yang lain, alhasil geng lawan bisa di pukul pundur.

Hanya ada satu yang membuat Kazeo bingung, sebelum Ronny pergi, pria itu sempat mengatakan sesuatu yakni 'Kazeo tetap akan mati nantinya, seperti yang lain'.

Yang lain katanya?

Benar-benar sus.

Kazeo harus mencari tahu lebih tentang Ronny. Karena mungkin Ronny seperti yang dia duga, berhubungan dengan teror selama ini juga, dan jika benar ia tidak akan pernah melepaskannya.

Setelah turun dari motor yang terparkir di depan Rumah. Kazeo berbalik dan menatap ke arah balkon kamar Sia yang lampunya padam itu.

Beberapa saat Kazeo hanya diam, tapi detik berikutnya dia pun berjalan ke sana, melompati pagar dengan mudahnya, serta memanjat pilar setinggi 4 meter seperti tempo hari.

Dan tibalah dia di balkon Sia, yang mana dari luar Kazeo bisa melihat Sia yang meringkuk di atas kasur.

Kazeo berjalan maju, tangannya terangkat seperti akan memegang pintu kaca dan membuka, tapi belum juga menyentuh ia sudah menurunkannya lagi.

'Sialan,' Kazeo hanya bisa mengumpati dirinya sendiri.

Keadaan saat ini benar-benar membuat Kazeo sangat tertekan. Dia ingin masuk walaupun tidak di terima seperti biasanya, dia ingin memaksa memeluk juga.

Tapi ...,

Tidak, Kazeo memilih berbalik dan pergi dari balkon sana.

Kazeo benar-benar tidak mengikuti pikirannya untuk bertemu dan menjelaskan sesuatu.

Di sisi lain, setelah keadaan kembali hening suara memanjat yang di timbulkan Kazeo juga hilang.

Mata sembab Sia pun terbuka, dia berposisi duduk dan menatap pintu kaca penghubung balkon dan kamar dalam diam.

Sia sengaja membuka gorden, dia bahkan tidak mengunci pintunya. Seolah berharap Kazeo akan melakukan tindakan yang sama seperti tempo hari.

Kazeo akan menjelaskan, dan berkata lagi kalau Sia hanya salah faham.

Tapi apa Kazeo memang datang tapi pria itu juga pergi. Tidak seperti ekspetasi yang Sia bayangkan.

"Hiks." Tangisan Sia pun kembali muncul seiring dadanya yang terasa sesak.

***

Sudah hampir 1 minggu ini Kazeo benar-benar sibuk sekali, dia bahkan sama sekali tidak masuk sekolah. Dia juga hampir tidak pulang ke rumah.

Lebih lagi, Kazeo tidak bertemu Sia.

Itu semua karena Kazeo tengah menyelidiki sesuatu, tentang Ronny dan masalah-masalah tempo hari.

Dan ya, kali ini Kazeo mau tak mau menerima bantuan Dafhin dan beberapa anggotanya. Awalnya ia tidak mau melibatkan semua orang, tapi mau bagaimana lagi semuanya memaksa, apalagi setelah melihat Kazeo yang di serang sendiri an dengan puluhan orang. Bisa-bisa Kazeo benar akan mati nantinya.

Psycho Gay [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang