Chapter 19 - Flashback

34.4K 1.6K 110
                                    

Vote dulu yukk😁⭐⭐⭐⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yukk😁⭐⭐⭐⭐

Jangan lupa follow akun aku ya hehe kimtaeya01

Spoiler up di Instagram ya @kimtaeya01.
.
.
.
.

Happy Reading

*****

3 tahun yang lalu.
...

Sia itu gadis mandiri. Sedari kecil ia sudah terbiasa ditinggal-tinggal oleh kedua orangtuanya.

Hingga di umur 14 tahun ini, Sia sama sekali tak pernah mengeluh kepada mami papinya. Padahal nyatanya, ia ingin seperti keluarga lain, yang di rawat sepenuh hati, dan di manja dengan kasih sayang setiap hari.

Sia tau, mami papinya sangat menyayangi nya. Tapi di satu sisi mereka juga sangat menyayangi pekerjaan mereka.

"Sia lo denger kan?"

"Eh, apa?" Sia terkesiap dari lamunannya. Ia tak sadar jika sedari tadi terus dipanggil Nana.

Saat ini mereka _ia dan ke lima temannya_ tengah berada di rumah Nana _teman sekelas mereka_, untuk mengerjakan tugas kelompok lebih tepatnya.

Padahal hari ini Sia sedang tidak enak badan. Tapi ia tetap memaksakan diri untuk ikut.

"Ya, badan lo panas."

Sia menoleh seraya tersenyum pada Dio, teman sekelasnya. "Gue nggak papa kok, Yo."

"Lo istirahat aja Ya." Saran Nana selanjutnya.

"Nanggung, kurang dikit."
Sia yang mendapat bagian mengetik, tidak enak hati jika meninggalkan tanggung jawab. Apalagi teman-teman lain sudah melakukan tugas praktek.

"Lo istirahat aja. Gue yang lanjutin."
Dio mencoba mengambil laptop di depan Sia. Tapi di tahan oleh sang Sia.

"Ih, Yo. Nggak mau. Ini tanggung jawab gue."

Ke-empat teman lain hanya melihat interaksi Sia dengan Dio. Mereka nampak heran, karena Dio tipe orang yang hanya numpang nama di setiap tugas kerja kelompok.

Tapi lihat sekarang, dia lebih semangat dari yang lain, sampai mau mengambil alih bagian Sia pula. Kalau biasanya, boro-boro mau kerja, datang ke perkumpulan saja tidak.

_Pasti ada yang pernah menemui orang seperti Dio kan? Getok aja kepalanya, halal kok:)._

"Kalo mau bantu, nih dekte-in."

Akhirnya Dio mengangguk, dan hanya membantu membacakan saja.

Nana menggeleng melihatnya. Satu setengah tahun berada di kelas yang sama membuat Nana paham. Kalau Dio tengah mendekati Sia.

Psycho Gay [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang