BAB 06| PEMBERITAAN

7.3K 797 43
                                    

Menonton derasnya hujan dan beberapa kali terdengar sambaran petir di luar, Raya tidak bisa memejamkan matanya ketika Jack berada di luar rumah. Raya menatap hujan dengan cemas melalui jendela yang tirainya sedikit ia buka, tiba-tiba saja Raya merasa dingin di sekujur tubuhnya. Raya mengambil remote control AC, menurunkan suhu AC yang terlalu tinggi.

"Udah jam segini, kenapa belum pulang juga, sih," gumam Raya sambil sesekali melihat ke luar.

Raya naik ke atas tempat tidur, menyelimuti dirinya dengan selimut tebal. Entah berapa lama, Raya akhirnya berhasil memejamkan mata dan tertidur begitu saja.

"Raya, jangan salahkan kami hanya karena kami saling jatuh cinta. Salahkan diri kamu sendiri karena tidak mampu membuat Jack bertahan."

Raya tiba-tiba terbangun dari tidurnya ketika ia merasa mendengar dengan jelas suara seorang wanita yang berbicara di dalam mimpi.

"Cuma mimpi." Raya menghela nafas, lengannya meraba pada bagian dada, suara itu terdengar begitu nyata hingga rasa sakit hati yang ia rasakan juga terbawa ke kenyataan.

Raya menghela nafas, mendongak untuk melihat jam di dinding yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Ia turun dari tempat tidur, terlebih dulu melihat putranya yang sudah membuka mata tanpa menangis.

"Adududu, anak Mama pinter banget, sih. Ryan enggak nangis, ya, Sayang." Raya mengganti celana kecil Ryan karena anak itu mengompol.

Setelah selesai, ia membawa Ryan ke lantai bawah sambil mencari keberadaan suaminya.

"Mas? Mas Jack?" panggil Raya sambil melihat ke sekeliling rumah.

Jack tidak ada di mana pun, Raya pergi ke ruang keluarga, melihat tv yang menyala sedang menyiarkan sebuah berita tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini. Dia terlebih dahulu membaringkan Ryan di boxnya.

"Sejumlah orang di kabarkan jatuh sakit secara bersamaan, dalam dua bulan terakhir, rumah sakit di berbagai kota penuh dengan pasien yang jatuh sakit dengan gejala yang sama. Gejala ini juga berkaitan dengan virus yang kini sedang mewabah. Informasi yang kami dapatkan dari berbagai rumah sakit adalah beberapa orang yang terjangkit virus mulai menunjukkan gejala-gejala aneh, seperti kuku yang membusuk, kulit yang berubah warna seperti lebam-lebam dan emosi pasien tidak lagi dapat di kontrol dan selalu mencoba melakukan kekerasa-"

Tit! Raya memindahkan channel tv.

"Kekerasan terjadi di salah satu gang kecil terekam CCTV warga. Pelaku kekerasan tampak bertingkah aneh dan menggigit korban hingga daging dalam kulitnya tercabut-"

Tit!

"Harap waspada dengan virus yang tengah menyebar, malam ini media barat dihebohkan dengan sebuah aksi seseorang yang melakukan kanibalisme di malam hari-"

Tit!

"Cuaca yang semakin ekstrim-"

Raya menghela nafas, mematikan siaran tv yang semua isinya adalah berita tentang apa yang terjadi dua bulan belakangan ini. Semuanya memberitakan tentang virus dan aksi kekerasan yang sedang marak.

"Ray," panggil Jack yang baru saja datang.

"Mas? Kamu habis ke mana? Kok pagi-pagi udah keluar aja?" tanya Raya, menatap suaminya dengan bingung.

JACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang