Srek.
Srek.
Srek.
Srek.
Hanya suara gesekan dedaunan karena angin bertiup yang terdengar di tengah malam. Mesin mobil berderu pelan, benturan antara ban mobil dan kerikil menciptakan suara di tengah keheningan.
Mungkin karena gempa, banyak pepohonan yang tumbang. Anehnya adalah tidak ada satupun pohon tumbang yang menghalangi jalan.
Jack terus melajukan mobilnya, dia dapat merasakan bahwa ada makhluk-makhluk yang mengintai di kegelapan. Bukannya Jack tidak berani untuk turun dan menghadapi mereka, namun, saat ini ada Raya dan Ryan yang harus dia jaga, Jack tidak mau membuang waktu untuk membawa anak dan istrinya pergi ke tempat yang lebih aman.
Para spesies yang bermutasi juga tidak ada yang berani menyerang karena merasakan nafas kuat dari salah satu manusia yang mereka intai. Di tambah lagi, mereka adalah zombie-zombie yang baru bermutasi karena hujan merah kemarin malam.
Lapar lapar lapar lapar lapar lapar lapar.
Hanya itu yang terus menerus mereka bisikan.
Mobil Jack meninggalkan hutan, jalanan hutan yang telah dilewati oleh mobil menjadi sangat gelap, seolah tinta hitam dituangkan di sana. Keluar dari hutan, matahari mulai menampakkan sinarnya di kejauhan.
**
Dunia luar benar-benar kacau sekarang. Hanya beberapa hari setelah virus menjangkiti banyak orang dan membuat orang-orang itu menjadi zombie. Jalanan terlihat sangat kacau, beberapa preman atau gelandangan yang tidak mengerti situasi yang terjadi menghadang mobil-mobil yang melaju, mencoba mencari keuntungan dari orang-orang yang ingin kabur mencari tempat perlindungan.
Seperti yang Jack alami sekarang, ketika mobilnya hendak melewati sebuah jembatan, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang berpakaian lusuh.
''Ada apa, Mas?'' tanya Raya ketika mobil tiba-tiba berhenti.
''Ada orang-orang yang menghadang jalan,'' jawab Jack. ''Diem di dalam, jangan keluar.''
Raya mengangguk sebagai balasan.
Jack keluar dari mobil, dia melihat Andri yang tampak dikelilingi sekelompok orang. ''Ada apa ini?'' tanya Jack.
''Bos! Mereka ingin merampok kita,'' ujar Andri, dia berjalan mendekati Jack.
Jack mengusap keningnya, merasa bahwa orang-orang itu sangatlah bodoh. ''Enggak aman di sini, apa kalian tidak tahu kalau ada virus yang membuat orang-orang menjadi zombie? Sebaiknya kalian cari tempat perlindungan dari pada berkeliaran untuk merampok orang.''
Orang-orang yang mendengar tiba-tiba tertawa, lalu salah satu dari mereka, yakni seorang pria dengan rambut gundul, maju menghampiri Jack. ''Kalian pikir kami gampang dibodohi? Orang-orang kaya itu, mereka cuma pengen kabur karena enggak bisa bayar pajak!''
''Virus, mata lo virus! Jangan mentang-mentang kita enggak sekolah jadi kalian pikir kita enggak ngerti! Apa yang mereka bilang virus itu cuma propaganda, kan! Kalian orang-orang kaya ingin kita orang miskin pergi meninggalkan tanah kita supaya kalian bebas menguasai! Lagi pula orang-orang indonesia itu banyak yang religius! Enggak mungkin virus kaya gitu bisa sampai ke indonesia.'' Pria bergigi kuning menimpali.
Preman-preman lainnya mengangguk setuju.
''Terserah.'' Jack terlalu malas untuk menanggapi orang-orang itu. ''Ndri, balik ke mobil!'' titah Jack.
Andri mengangguk, kembali masuk ke dalam mobil. Jack mengikuti di belakang Andri, saat dia hendak naik, sebuah batu seukuran telapak tangan tiba-tiba menghantam punggungnya. Jack lantas menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACK
RandomDi kehidupan sebelumnya, demi seorang wanita, Jack meninggalkan istri dan anak-anaknya di dunia yang sudah tak lagi sama. Mayat busuk, orang-orang serakah dan zombie. Siapa yang tau ternyata wanita itu hanya memanfaatkan kekuatannya? Bertahun-tahun...