MDKK 1. Ambigu

267 27 7
                                    

Follow, Vote dan Komen (Wajib!!)

Happy Reading♡

"An, gemesin banget sih... kamu cocoknya jadi adik aku bukan temen," ucap Alisya, sontak membuat Ana mencebik kesal. Lagi-lagi Alisya berkata seperti itu, apa semenggemaskan itukah Ana?

Leona Analiza adalah nama lengkap Ana. Bibir merah natural, pipi cubby, bulu mata lentik, hidung bengir dan mata bulatnya membuat semua menatap Ana dengan gemas tanpa kecuali.

"Udah deh, gak usah lebay," cebik Ana tak suka.

"Idih, siapa juga yang lebay."

"Kamu lah, masa aku."

"Dah, aku mau kekantin laper." Ana bangkit dari duduknya dan berjalan keluar tanpa menghiraukan Alisya yang sedari tadi mengoceh panjang.

Sesampainya di kantin Ana langsung pergi menuju bu Imah, memesan makanan yang diinginkannya.

"Aduh maaf An, Batagornya udah habis," ucap bu Imah merasa tak enak, makanan yang selalu Ana pesan sudah habis di borong anak IPS XII.

"Ibu lupa simpan bagian buat kamu, maaf ya...." Ana mendesah pasrah kemudian mengangguk lemah.

"Gapapa bu, Ana pesen Bakso tapi jangan pake bihun."

"Iya An, nanti ibu bikinkan. sekali lagi ibu__"

"Iya bu, udah ah jangan minta maaf terus, Ana udah laper nih hehe." Ana memang pintar mengalihkan pembicaraan, ucapan Ana membuat bu Imah terkekeh, dia langsung menyiapkan pesanan Ana dengan cekatan, dan tak butuh waktu lama kini baksonya sudah siap dihidangkan.

"Nih, sudah siap. Awas hati-hati bawanya."

"Iya siap bu, makasih ya."

Ana menerima nampan yang berisikan bakso, jus jeruk dan puding sebagai makan siangnya. biasanya Ana selalu memfavoritkan Batagor untuk jadi makan siangnya dan sayangnya hari ini batagor sudah habis dan terpaksa Ana makan siang dengan bakso.

"Wey... cemberut aja kenapa?" tanya Alisya sembari merangkul bahu temannya itu.

"Ishh, ngagetin aja." Jutek banget ya, tapi itulah Ana. Anak IPS XI yang tingginya 155 ini menjadi kegemaran pria disekolahnya selain wajahnya yang menggemaskan, dia juga pintar dan jago bernyanyi, sering mengikuti lomba-lomba baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Sikap Ana termasuk Random ya temen-temen.

"Hehe, maaf... eitsss tumben bakso biasanya kan__" belum usai Alisya berbicara, Ana dengan santai menjawab sambil memakan baksonya.

"Batagornya habis,"

"Ohh." Alisya beroh ria kemudian mengambil garpu yang ada dimangkok bakso Ana, dan mengambil 1 butir bakso kecil milik Ana tanpa permisi, sudah jadi kebiasaan bagi Ana dan dia tak mempermasalahkan itu.

"Aku juga mau makan bakso ah, tunggu jangan dihabiskan dulu." Alisya bangkit dan pergi ke bu imah untuk memesan bakso yang sama persis dengan Ana.

"Gue gak bisa makan batagor." ucap pria di belakang Ana, menatap temannya dengan tatapan kesal.

"Ya sorry gue kira lo__"

"Pesenin gue mie." titah Ryan pada temannya.

"Terus batagornya gimana?"

"Buang." mata Ana langsung membola kala mendengar itu, sayang sekali kalo makanan kesukaannya dibuang sia-sia.

"Yaudah oke, lu pesenin mie gue buang ni ba__"

"Jangan," sela Ana, membuat sekumpulan cowok itu terheran.

"Apa yang jangan?" tanya Rio penasaran.

"Eh anu itu...." tiba-tiba saja Ana gugup setengah mati, karena di perhatikan lekat, oleh ke 5 cowok tampan didepannya.

Menikah Dengan Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang