MDKK 20. Menjenguk

89 13 4
                                    

"Kak pinjam jaket."

"Ambil aja."

"Kok yang hitam bomber gak ada." keluh Rara saat tak menemukan jaket yang selalu Ryan pake untuk kesekolah.

"Ada, cari dilipatan bawah tuh."

"Gak ada kak."

Ryan berjalan malas menuju lemarinya dan membuka satu persatu pintu lemari tersebut, mencari jaket yang diinginkan Rara tapi tak kunjung di temukan, Ryan terdiam sejenak memikirkan kapan terakhir dia pakai.

'Apa jangan-jangan masih di Ana ya?'

"Kenapa kak, ada gak?"

"Gak ada, pake yang lain aja."

"Ish pengen yang itu."

"Gak ada Rara."

"Kenapa bisa gak ada?"

"Dipinjam."

"Sama siapa? Atau jangan-jangan sama pacak Kakak ya." ucap Rara sontak membuat Ryan terkejut dengan penuturannya, Ryan menatapnya dengan sekilas kemudian menyambar kunci motornya sembari berjalan meninggalkan Adiknya itu untuk menghindari berbagai pertanyaan lainnya.

"Kak ishh jawab dulu, eh kok malah ditinggal sih." gerutu Rara, dia mengambil jaket Ryan dengan asal.

'Siapa ya yang pake jaket kak Ryan, gak mungkin kan teman-temannya. Orang mereka suka pake jaket sendiri, fiks ini pasti dipake pacarnya, tapi siapa ya yang mau jadi pacar kak Ryan?'

***

[Kamu lagi jalan sama kak Ryan?]

Sebuah pesan masuk keponsel Ana, gadis itu mengerutkan keningnya bingung. Maksud dari pesan itu apa? Ana sedari tadi dirumahnya dan akhir-akhir ini dia tak keluar rumah karena sedang dalam masa pemulihan.

Ana
[Bukan Aku Sya, kamu lihat kak Ryan dimana?]

Tiba-tiba saja Ana jadi penasaran, dia merasa harus tahu tentang Ryan dan apa yang dilakukannya.

Alisya
[Di supermarket deket cafe Almond.]

Ana
[Kamu masih disana Sya?]

Alisya
[Masih An, dia siapa ya An? Kok aku ngelihat mereka itu kayak ada hubungan.]

Ana
[Gak tau Sya, thanks buat infonya.]

Ana menutup ponselnya dan meletakkannya dinakas, tiba-tiba saja dia tak mood memainkan ponselnya, kepikiran dengan pesan dari Alisya.

'Apa benar kak Ryan punya hubungan sama cewek itu? Kalau iya bagaimana dengan nasib pernikahan kita, kenapa harus serumit ini sih, kenapa aku harus nikah juga!' rutuk nya sembari mengacak rambutnya frustasi.

"An sayang, diluar ada tamu." ucap Mommy Ayana memasuki kamar Ana.

"Pak Andi lagi mom?" sahut Ana dengan malas, akhir-akhir ini Andi selalu menyempatkan dirinya untuk berkunjung kerumah Ana, hampir setiap hari malah. Dan Ana merasa risih dengan kedatangannya. Berharap semoga tak ada maksud yang terselubung.

"Jangan ditekuk gitu mukanya, jelek."

"Mom, An mau istirahat aja."

"Samperin bentar."

"Malas mom, lagian pak Andi kenapa sih terus-terusan jengukin An."

"Mungkin suka sama kamu." tebak Mommy, Ana mendelikkan matanya tak suka dan menarik selimut untuk menutup tubuhnya.

"An mau tidur." ucapnya telak membuat Mommy mendesah pasrah kemudian berjalan keluar untuk menemui Andi.

Sebenarnya Mommy Ayana sempat heran dengan kedatangan Andi, bukan datang dengan tangan kosong dia juga selalu membawa berbagai makanan juga cemilan buat Ana, mau bertanya maksudnya apa Mommy tak enakan, dia memilih diam dan menerima segala bentuk pemberian dari Andi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menikah Dengan Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang