MDKK 2. Tamparan

90 20 2
                                    

Follow dulu Yuk
Vote and Komen gratiss!!!

"Eh masa iya?" kepo Aji berjalan cepat kearah Ana.

"Lu hamil?" tanya Ryan dengan sorot mata yang berbeda, entah kenapa Ana sedari tadi tak nyaman dengan sorot mata itu, seakan mengintimidasinya.

"Sembarangan, gak mungkin lah." Alisya tak percaya dengan pemikiran mereka, mana ada Ana Hamil.

"Lah terus?" kini giliran Dean yang bertanya.

"Aduh Sya, sakit." rintihan Ana semakin kencang, membuat semua yang mendengar merasa kasihan, bahkan tak banyak dari teman-temannya bersimpati padanya.

"Kita kerumah sakit sekarang." Timpal Ryan, semua mata tertuju padanya, wait.... apa ada yang salah?

"Enggak hiks, Ana mau pulang aja."

"Terus perut lo gimana?"

"Perutnya sakit lah bro, masa lo gak tau." Seru Satya.

"Ana sakit perut gara-gara haid ya, bukan hamil." Alisya tak sanggup membiarkan semua teman-temannya berpikir aneh-aneh tentang Ana.

"Ohh haid." Ucap mereka serentak, kemudian satu persatu pergi meninggalkan Ana, tapi teman ceweknya memilih stay disana karena ada geng BLACK LIZARD.

"Nih gue ada pembalut, lu pake deh biar gak tembus." Ucap salah satu teman nya, dia menyodorkan sebungkus pembalut kepada Ana.

"Makasih." Ucap Ana mencoba bangkit tapi tak tahan dengan sakit di perutnya, Ryan yang kebetulan didekat Ana langsung menahannya dan mendirikan Ana didepan badannya.

"Nah loh bocor." Seru Satya memperhatikan rok Ana ada noda merahnya.

"Ihh jangan diliatin." Ucap Alisya kesal karena Satya memperhatikan Ana sedetail itu.

"So-sorry." Satya merasa tak enak.

"Jangan bergerak, lo nyender terus didada gue." Titah Ryan, dia menyenderkan tubuh Ana didadanya, dan tangannya bergerak pelan membuka jaket yang dipakainya.

Semua mata tertuju pada Ryan dan Ana, mereka sosweet banget, sampe-sampe para ciwi-ciwi itu berteriak heboh, membuat Dean dan yang lainnya risih.

"Lo pada mending pergi gih, berisik aja!" Sentak Dean kesal.

"Kak... hiks." Karena tak kuat berdiri lama Ana malah terhuyung kedepan, tapi tangan Ryan sigap menahan perut Ana.

Dengan cepat Ryan memasang jaketnya di pinggang Ana untuk memutupi bercak merah di roknya, setelah itu tanpa babibu Ryan langsung membopong Ana keluar dari kerumunan itu, diikuti Alisya dan keempat temannya.

"Arrghhh... lihat Sosweet banget, gue mau cowok kek Ryan."

"Aduh, gue mau di posisi Ana deh."

"Kapan gue kek gitu?"

"Ih apaan sih, sok caper sih!"

"Buset, gue aduin ke Lily biar tau rasa tuh si Ana."

******

"Apa? Ck dasar cewek gak tau diri, gatel banget dia sama cowok gue... awas ya, gue bakal bikin perhitungan!"

******

"Udah baikan An?" Tanya Alisya memperhatikan temannya yang sedikit tak bersemangat.

"Udah Sya,"

"Oke kemarin sorry ya aku gak ikut nganterin kamu An, aku__"

"Oh jadi ini cewek gatel nya, dih kagak ada cakep-cakepnya. Lu udah kecil, jelek masih aja caper sama cowok gue." Seru Lily, tersenyum meremehkan Ana.

"Jaga bahasanya Kak," ucap Alisya tak terima temannya di katai seperti itu.

Menikah Dengan Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang