MDKK 17. Kecewa

78 19 7
                                    

Follow+Baca+Komen&Vote
Hanya itu saja bisa membuat Author auto gaspol ngetik CB nya.

Instagram @resti_2332

"Ib--Embbhh." Ryan segera membekap mulut Rara.

"Jangan kasih tau ibu!" bisik Ryan dengan tegas. Rara menganggukkan kepalanya dan Ryan pun melepaskan tangannya dari mulut sang adik.

"Ta-tapi itu__"

"Kakak gapapa, kamu diam dan jangan kasih tau ibu. Mengerti!"

"Tapi itu banyak bekas memarnya kak."

"Kakak tau, sebentar lagi juga akan hilang."

"Rara obatin ya, bekas memarnya ada dimana-mana kak."

"Nanti kakak obatin sendiri, kamu taruh nampannya disana."

"Iya kak," Ryan menatap sekilas keadiknya kemudian kembali memakai bajunya supaya tak ada lagi yang tahu tentang luka memar ditubuh Ryan.

"Ngapain masih disitu?" Rara terdiam menatap Ryan yang sepertinya biasa saja, pria itu tak terlihat meringis sakit padahal memar di tubuhnya sangat banyak. Dalam hatinya bertanya 'Kenapa kak Ryan terluka? Apa jangan-jangan kak Ryan melakukan perkelahian atau di pukulin, tapi kenapa? Bukannya kak Ryan jago bela diri?'

Dukkk

Ryan menyentil kening Rara hingga membuatnya mengaduh sakit.

"Kakak, awss."

"Ngapain ngelamun Hm, mikirin siapa?" tanya Ryan.

"Oh apa jangan-jangan lagi mikirin cowok ya." sambungnya sontak Rara mendelikkan matanya malas.

"Iya!" jawab Rara singkat namun membuat Ryan terkejut saat mendengarnya.

"Siapa? Siapa yang kamu pikirin Ra, masih kecil jangan main cinta-cintaan. Fokus belajar dan__"

"Udah deh, Rara mikirin pria yang ada dihadapan Rara. Heran tubuhnya terbuat dari apa sih? Memar sebanyak itu terkesan seperti hiasan bagi kakak, aku kalo dapet memar sebanyak itu bisa-bisa koit langsung."

"Ck buktinya kakak gapapa, lebay kamu Ra."

"Aku gak lebay ya kak, cuma perihatin sama keadaan kakak."

"Udah gak usah dipikirin."

"Ya elah kak, gitu banget. Obatin sama Rara ya."

"Enggak, kakak mau berangkat gak ada waktu."

"Kalo gitu Rara ikut aja."

"Jangan kayak anak kecil Ra."

"Ishh kata kakak Rara masih kecil, jadi wajar kan Rara ikut sama kakak."

"Enggak!"

"Pokoknya Rara mau ikut."

"Enggak bisa,"

"Kakak ishhh, pengen ikut."

"Ngapain sih?"

"Kan kakak mau jenguk teman kerumah sakit sekalian Rara mau temenin kakak periksa__"

"Siapa yang mau diperiksa?" tanya Ibu memasuki kamar Ryan, Rara menutup mulutnya karena kaget dengan kedatangan Ibu sedangkan Ryan menatap dan mengkode Rara untuk tidak mengatakan apapun.

"Temannya Ryan bu." kilahnya.

"Ohh, kapan mau berangkat?"

"Sekarang bu,"

"Yasudah ayo, ibu sudah siapin bawaannya."

"Rara ikut ya please." timpal Rara, seketika Ibu menatapnya heran 'Tumben Rara ingin ikut dengan Ryan, biasanya kan Rara paling anti pepergian apa lagi sama Ryan. Ada apa dengan Rara?'

Menikah Dengan Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang